in

Kerusuhan di Penjara Brasil, 27 Tahanan Tewas

Setidaknya 27 orang tewas akibat kerusuhan di sebuah penjara di Brasil pada Sabtu (14/1). Penyelidik forensik akan mulai mengidentifikasi pihak-pihak yang memicu kerusuhan ini secara menyeluruh pada Senin (17/1) waktu setempat. Dilansir dari CNN Indonesia, seorang pejabat dari Rio Grande do Norte mengatakan, penyelidikan awal mengindikasikan bahwa kerusuhan di penjara Alcacuz ini pecah setelah salah satu geng narkoba menyerang lorong yang menampung kelompok musuh.

Polisi sebenarnya sudah mengepung penjara sejak Sabtu malam. Namun, mereka menunggu hingga Minggu siang karena menurut laporan, para tahanan masih memegang senjata dan belum dimasukkan kembali ke dalam sel. Pejabat itu mengatakan, polisi sudah mengidentfikasi enam orang yang diduga kuat memicu kericuhan ini. Mereka akan ditransfer ke penjara federal. Layaknya kerusuhan lainnya di penjara Brasil sejak awal tahun ini, kebanyakan tahanan tewas dengan kepala terpenggal. Sebagian anggota tubuh mereka juga terbakar.

Peristiwa ini menambah panjang daftar kerusuhan mematikan di penjara Brasil sepanjang tahun ini. Sejak pergantian tahun, sekitar 140 orang tewas dalam kericuhan di berbagai penjara Brasil. Sekretaris Kehakiman Rio Grande do Norte, Wallber Virgolino, mengatakan bahwa kericuhan berdarah belakangan ini kemungkinan dipicu oleh pertikaian antara beberapa kartel narkoba terbesar di Brasil yang mengakhiri hubungan kerja sama sekitar 6 bulan lalu.

“Tak ada konfirmasi mengenai ini, tapi semua kerusuhan di Brasil mungkin dipicu ini. Negara bagian kemi tak pernah mengalami kerusuhan penjara berdarah separah ini,” ucap Virgolino, sebagaimana dikutip Reuters. Merujuk pada laporan media setempat, ada dua kartel narkoba Brasil yang bersaing selama berpuluh tahun. Mereka adalah Primeiro Comando da Capital (PCC) dari Sao Paulo, dan Comando Vermelho yang berbasis di Rio de Janeiro.

Kedua geng ini dilaporkan mengakhiri hubungan baik mereka tahun lalu. Comando Vermelho kemudian bergabung dengan lima kartel narkoba Brasil lainnya untuk membendung kekuatan PCC. Rangkaian kerusuhan ini termasuk yang terbesar. Sebelumnya, rentetan kericuhan berdarah semacam ini terjadi pada Mei 2006, ketika PCC melancarkan sejumlah serangan di Sao Paulo. Menanggapi peningkatan kekerasan di penjara ini, Menteri Kehakiman Brasil, Alexandre de Moraes, berjanji akan memberikan tambahan bantuan dana untuk penjagaan di berbagai penjara di Rio Grande de Norte.

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Rizieq Klaim FPI Berkawan dengan TNI dan Polri

Tegaskan Pentingnya Toleransi, Seskab : Pemerintah Tidak Ingin Kebhinekaan Diganggu