Potensi kopi di Limau Manis cukup besar. Tidak hanya di daerah Sikayan Balumuik saja, tapi juga ada di tempat lain. Karena, topografi Nagari Limau Manis terdapat banyak hutan dan bukit yang berada di ketinggian di atas 300 mdpl.
“Kalau bisa ke depan, budidaya kopi juga bisa dikembangkan di daerah Limau Manis lainnya. Kemudian kepada semua peserta pelatihan, saya berharap agar serius mengikutinya, supaya ilmu yang didapat bisa diterapkan di lapangan nantinya,” kata Ketua KAN Limau Manis, Syarifuddin Dt Bungsu.
Sementara itu, Agronomi Solok Radjo, Febri Hidayat menyebut kondisi saat ini memang beberapa tanaman kopi di kawasan HKm Sikayan Balumuik produktifitasnya sudah bagus, dan untuk dipanen sudah lumayan banyak.
Hanya saja, ada beberapa tanaman kopi yang tumbuhnya masih belum bagus, dan itu disebabkan oleh faktor bibit yang belum bisa juga dipastikan bibit ungggul. Untuk itu, banyak hal yang harus diperbaiki oleh kelompok kopi HKm Sikayan Balumuik ke depannya.
“Bibit sangat mempengaruhi produktifitas, dan produktifitas juga mempengaruhi pendapatan petani. Makanya, melalui pelatihan budidaya ini, para petani kopi bisa menentukan mana bibit kopi yang unggul dan mana yang tidak,” katanya.
Febri juga menyampaikan bahwa kelompok kopi HKm Sikayan Balumuik memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangkan kopi robusta. Di antaranya, karena lokasi Sikayan Balumuik berada di ketinggian di atas 300 mdpl hingga hampir 1.000 mdpl.
Lokasi lahan yang berada di tepi hutan, juga membuat kondisi tanah dan unsur hara sangat subur, sehingga sangat produktifitas untuk ditanam kopi Robusta. Kemudian, penanaman kopi robusta di Sikayan Balumuik ini juga dapat menggunakan pola agroforestri.
“Pola agroforestri ini merupakan sistem pertanian secara tumpang-sari dengan satu atau lebih jenis tanaman semusim berbasis pohon, sehingga bisa menjaga lingkungan dari erosi, dan tentunya ini sejalan dnegan program HKm SIkayan Balumuik,” katanya.
Kemudian yang lebih menarik dalam pengembangan kopi robusta di Sikayan Balumuik, kata Febri melanjutkan, adalah potensi ekonominya, Karena, HKm Sikayan Balumuik juga sudah terintegrasi dari beberapa program kehutanan termasuk dari CSR PT Semen Padang.
“Karena ini terintegrasi, makanya menjadi mudah dalam pengembangan kopi robusta. Sebab, banyak stakeholder yang membantu. Kemudian yang lebih menguntungkan, daerah pengembangan kopi ini berada di sentralisasi kopi, yaitu Kota Padang,” ujarnya.
Di Kota Padang, sebut Febri, coffee shop sangat banyak. Untuk itu, dengan dijadikannya kawasan HKm Sikayan Balumuik sebagai tempat pengembangan kopi robusta, maka akan mendekatkan petani kopi dengan coffee shop.
“Begitu juga sebaliknya, pemilik coffee shop tidak harus keluar Kota Padang untuk mencari coffee. Dan tentunya, pasar yang begitu dekat ini bisa menjadi ekonomi berkelanjutan antara petani kopi dengan coffee shop,” bebernya.
Hanya saja, tambah Febri, bagaimana kelompok kopi HKm SIkayan Balumuik ini ke depan bisa menjaga produktifitas, menjaga pascapanen, di samping mendapatkan pasar. Kalau ini bisa dijaga, maka potensi ekonomi akan bagus.
“Ketika potensi ekonomi petani kopi sudah bagus, maka bisa kita pastikan dari sisi sosialnya juga sudah lumayan bagus. Ini harapan kita bersama, termasuk harapan dari PT Semen Padang yang mendukung budidaya kopi di Sikayan Balumuik ini,” pungkas Febri.
Terpisah, Ketua HKm Sikayan Balumuik, Salmi Achyar menyebut bersyukur bisa mendapatkan pelatihan budidaya kopi robusta dari Solok Radjo yang difasilitasi oleh PT Semen Padang. Karena, dengan adanya pelatihan ini, para petani kopi menjadi tahu bagaimana cara budidaya kopi yang baik.
“Pelatihan ini menambah wawasan kami, terutama mengetahui teknis seharusnya kopi ini tumbuh. Sebab, budidaya kopi ini kolektif, bukan hanya soal panen, tapi juga dari PH tanah dan unsur haranya, termasuk pemilihan bibit,” katanya. (*)