ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Anggota Komisi VII DPR RI, Mukhtar Tompo, menyebutkan bahwa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menemukan adanya cadangan migas yang besar di Simeleu. Cadangan migas tersebut mencapai 230 miliar barel.
Potensi migas tersebut dinilai mengalahkan cadangan migas Arab Saudi yang diperkirakan mencapai 220 miliar barel. Namun, BPPT belum bisa memastikan potensi tersebut gas bumi atau minyak.
“Pas raker dengan kami, BPPT membuka potensi migas ini (230 miliar) di Simeleu, Aceh. Kami kaget karena ini lebih tinggi dari cadangan minyak Arab Saudi,” ujarnya di Makassar, seperti dilansir Merdeka.com. Kamis (2/11/2017).
Sementara itu, Ketua Komisi C DPR Aceh Nurzahri kepada aceHTrend mengatakan, temuan migas di celah Simeulue atau Blok Simeulu sebenarnya bukan hal baru.
“Cadangan migas tersebut sudah lama ditemukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang bekerjasama dengan beberapa peneliti dari Jerman pasca tsunami,” ujarnya pada aceHTrend, Jumat (3/11/2017).
Menurutnya, sudah ada beberapa perusahaan besar yang berminat untuk mengeksplorasi blok tersebut seperti dari prancis, hanya saja mengingat belum terbentuknya Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), blok tersebut direkomendasi untuk ditunda dulu proses lelangnya sampai terbentuknya Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).
“Karena bila dipaksakan tender pada masa itu tentu Aceh tidak akan mendapatkan bagian apapun dari hasil migas yg ada di Blok Simeulue,” ujar Politisi Partai Aceh itu.
Nurzahri menjelask, DPR Aceh sendiri sampai saat ini belum mau mengeluarkan rekomendasi untuk eksplorasi Blok Simeulu sampai adanya kejelasan tentang semua permasalahan Blok Simeulu. Selain itu, pihaknya juga meminta adanya kejelasan mengenai besaran bagi hasil untuk Aceh, sementara saat ini BPMA sedang berbenah dan berproses merekrut pegawai.
“Kita harapkan setelah permasalahan internal BPMA selesai, BPMA dapat segera mengajukan permintaan rekomendasi kepada DPRA agar blok simeulu dapar segera di eksploras,” katanya.[]