ACEHTREND.CO, Singkil—“Siswa yang berkarakter lahir dari guru yang berkarakter. Guru sebagai pendidik, wajib bertanggung jawab terhadap perkembangan karakter siswanya.”
Pernyataan ini disampaikan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh, Drs Ramli Rasyid Msi saat membuka Konferensi Kerja (Konferja) I PGRI Aceh Singkil, Senin (20/3) di Singkil.
Menurut Ramli, bagaimana guru bisa mengubah karakter anak bangsa, jika guru tersebut tidak memiliki karakter yang positif.
Karena itu Ramli mengajak para guru, sebelum mengubah karakter siswa. Terlebih dahulu, karakter guru harus lebih baik.
“Jadi kehadiran PGRI, tidak saja mengawal guru agar melaksanakan tugas-tugasnya. Tetapi juga, jajaran PGRI selalu mengingatkan agar guru memiliki karakter yang positif. Jika perlu PGRI harus memperbaikinya,” tegas Ramli Rasyid.
Mantan guru teladan nasional itu mengakui, PGRI lahir sebagai mitra pemerintah. Karena itu, segala program dan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan terutama peningkatan kualitas guru, wajib didukung.
PGRI harus selalu berpelukkan dan bersenergi mendayung bahtera agar persoalan-persoalan pendidikan bisa teratasi dan pendidikan di Aceh Singkil bisa lebih maju.
Jika pemerintah Aceh Singkil abai atau lalai dalam melaksanakan program sektor pendidikan, PGRI harus mengingatkan. Yaitu, dengan cara terus membangun komunikasi yang intensif. Sekecil apapun celah, komunikasi harus tetap dilakukan.
“Bila komunikasi masih ada dan terbuka, PGRI haram hukumnya melakukan demontrasi. Tetapi manakalah komunikasi ditutup rapat, ruang dialog tidak terbuka lagi. Sampai enam kali diingatkan, demontrasi menjadi halal,” tegas Ramli Rasyid.
Dalam kesempatan konferja Ramli Rasyid mengungkapkan keprihatinannya bahwa masih ada daerah yang membayar guru bakti murni hanya Rp 3.000 per jam pelajaran. Bahkan, ada yang tidak membayarnya sama sekali.
Dengan uang sebanyak itu–apalagi tidak dibayar, bagaimana guru bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena itu Ramli mengharapkan hal itu mendapat perhatian dari pemerintah.
Konferja Pertama PGRI Aceh Singkil, selain dihadiri Ketua PGRI Aceh Singkil M Najur MPd dan jajaran pengurus cabang.
Turut juga hadir Asisten I Setdakab Moch Ichsan S STP MSi, Ketua Majelis Pedidikan Aceh, Aidil Zulfadla, S.Pd, Koordinator Pengawas (Korwas) H Kas Pani MPd, Kabid Menengah Dinas Pendidikan, M Yusuf M Ag.
Konferja PGRI Aceh Singkil yang berlangsung sampai sore, telah berhasil merumuskan sejumlah program kerja, rekomendasi intern dan ektern serta mengganti pengurus yang tidak aktif.[]