in

Ketulusan dan Keikhlasan yang Mendasari Sebuah Rasa Menguatkan Hati Ini Untuk Bisa Memaafkan Sekalipun Terkadang Menuai Luka

Berbicara mengenai ketulusan dan keikhlasan untuk mencintai nampaknya menjadi suatu hal yang bukan mudah untuk bisa kita jalani. Karena tentu saja sekalipun kita berjuang bersama dengan orang yang kita cinta yang kita hadirkan untuk bisa membahagiakan masing-masing jauh dari sempurna. Bahkan kesalah pahaman dan egoisme yang ada bisa membuat ada hati yang merasakan terluka. Namun memang begitulah menjalani sebuah hubungan. Yang kita harapkan untuk selalu bisa menjalani dengan bahagia nyatanya tak selalu mulus sesuai dengan apa yang menjadi rencana. Melainkan kita sendiri yang harus bisa saling menerima dan menyadari bahwa baik kita maupun pasangan kita itu memiliki kekurangan yang memang dengan hadirnya kita harus bisa saling melengkapi. Pada awalnya memang terasa indah, kekaguman dan mencintai yang teramat selalu membuat persepsi dan cara pandang terhadap pasangan kita itu selalu baik walau terkadang hal buruk yang dia lakukan. Tapi lambat laun langkah yang kita lewati bersama akan mengajarkan artinya kita bisa menerima dengan ketulusan. Beratnya mempertahankan sebuah hubungan akan mengajarkan kita artinya kedewasaan, saling menerima dan kelak bisa tulus melengkapi kekurangan yang ada. Mungkin pasangan kita jauh dari sempurna dan pada suatu saat pasti ada salah paham yang terkadang membuat hati ini terluka namun sekali lagi ketika semua itu adalah permasalahan yang bisa diselesaikan maka kita juga tak ragu saling memperbaiki dan memaafkan. Bukan karena lemah melainkan kita menghargai apa yang kita mulai sebagai sebuah perjuangan.

Siap Mencintai Berarti Bersedia Juga Bertahan Kala Ada Salah Satu yang Terlukai

Mengawali sebuah hubungan sejatinya merupakan dua mata pisau yang selalu bisa kita rasakan bagaimana konsekuensinya. Di satu sisi kita tentunya merasakan bahagia ketika bisa bersanding dengan orang yang kita cintai untuk berjuang bersama. Meraih langkah demi langkah masa depan bersama, kita tak merasa berjuang sendiri saja, dan bahkan ada penyemangat yang senantiasa menghadirkan senyum indah dan peluknya semata untuk membuat kita kembali bangkit dari keterjatuhan yang ada. Namun di lain sisi kita harus menyadari bahwa inilah awal mula perjalanan panjang dan melelahkan dari sebuah hati. Mencintai yang bukan berhenti ketika telah memiliki melainkan kita berusaha untuk saling menjaga, merasakan bahwa kita harus bisa saling menerima kekurangan dan ketidaksempurnaan pasangan kita dengan ketulusan hati dan rasa. Dan yang lebih harus kita persiapkan adalah bahwa tak semua perjuangan itu begitu saja menuai bahagia, ada kalanya kita menemui berbagai rintangan yang terlebih dahulu membuat hati ini merasakan terluka.

Yang Kelak Menguatkan Bukan Hanya Cinta Melainkan Ketulusan dan Keikhlasan Hati Untuk Saling Menerima

Namun dari sinilah fase pendewasaan kita dimulai. Pasangan dan diri kita sendiri bukan harus bisa sekedar memahami apa yang menjadi keinginan pasangan kita. Melainkan juga dimulai diri ini untuk diuji kesetiaan dan ketulusan untuk saling menerima kekurangan yang ada. Mungkin tak bisa dipungkiri bahwa pada awalnya yang menjadikan kita mencintai seseorang adalah kekaguman akan kelebihan yang dia miliki. Tetapi lambat laun kita harus bisa mengerti sejatinya dari sebuah mencintai adalah kita dengan ketulusan dan keikhlasan sanggup menerima bagaimanapun keadaan pasangan kita. Memperbaiki apa yang menjadi kekurangan dalam kehidupannya dan saling melengkapi apa yang belum terselesaikan dalam kisah hidup kita. Jadi ketika kita berpikir bahwa dari menjalani sebuah hubungan itu akan selalu berjalan dengan indah itu tak sepenuhnya benar, melainkan ada fase dimana kita harus bisa berbesar hati memaafkan pasangan kita kala ada salah paham yang menuai sebuah luka.

Namun Demikian Jangan Sampai Kita Mengulangi Kesalahan Hanya Karena Tahu Dia Berbesar Hati Memaafkan

Tak bisa dipungkiri permasalahan dan rintangan itu selalu kita temui dari hubungan yang kita jalani bersama dengan pasangan kita, namun demikian bukan berarti menjadikan itu semua alasan sebuah perpisahan. Disinilah cinta dan ketulusan sebuah rasa akan diuji, dimana sebuah hati itu bersiap untuk tinggal dan mempertahankan ataukah malah sebaliknya memilih pergi dan meninggalkan. Kesalahan yang kita dan pasangan buat pastilah selalu ada karena kita menyadari bahwa se sempurna apapun kita menghadirkan sebuah maksud untuk mencintai kekurangan akan selalu ada. Tak jarang perbedaan dan miss komunikasi yang terjadi membuat ada hati yang terlukai. Namun karena kita telah melewati berbagai rintangan yang mendewasakan sudah menjadi keharusan kita tak mengedepankan emosi melainkan memaafkan karena sepantasnya kita menerima itu semua sebagai sesuatu yang bisa kita perbaiki bersama. Tapi bukan berarti juga kita terus mengulangi kesalahan hanya karena tau dia akan memaafkan.

BACA JUGA: Jangan Pernah Berjanji Tuk Mencintai Jika Akhirnya Hadirmu Hanya Melukai

Begitulah sejatinya dari sebuah mencintai kita bukan hanya dibuai dengan berbagai hal yang menghadirkan kesenangan dan kebahagiaan semata melainkan juga kita menjadi pribadi yang harus semakin dewasa melengkapi kekurangan pasangan kita. Mungkin kita bukanlah manusia yang sempurna namun ketika kita mencintai selalu kita mengusahakan apapun yang kita bisa. Dari sinilah kita bisa belajar bahwa mencintai bukan hanya berhenti pada sebuah memiliki melainkan berusaha bertahan dan saling menghargai agar tak ada hati yang tersakiti.

kamu juga bisa menulis karyamu di vebma,dibaca jutaan pengunjung,dan bisa menghasilkan juta rupiah setiap bulannya,

What do you think?

Written by virgo

Tingkatkan Akses Kesehatan Desa

Menikahlah! Karena Pacaran itu Ibarat Jagain Jodoh Orang lain