in

Kinerja Perbankan Syariah Membaik

Jakarta – Kinerja industri jasa keuangan sektor perbankan syariah diperkirakan membaik tahun depan. Rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) perbankan syariah dapat lebih baik atau turun pada 2018.

“Saya rasa tahun depan harusnya bisa lebih baik karena ada pertumbuhan pembiayaan 10-14 persen,” kata Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ahmad Soekro Tratmono, di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Dia juga mengatakan perbankan syariah sudah mulai berbenah tahun ini sehingga hal tersebut akan mendukung pembiayaan syariah pada 2018, ditambah dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan di atas lima persen. Soekro mengakui NPF perbankan syariah memang lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional.

OJK mencatat NPF gross bank syariah per Oktober 2017 mencapai 4,12 persen, sementara perbankan konvensional 2,96 persen pada periode sama. Sejak triwulan IV-2016 sampai Oktober 2017, NPF gross perbankan syariah cenderung membaik atau menurun, namun masih selalu berada di atas rasio perbankan konvensional.

Karenanya, Soekro mengimbau bank syariah lebih berhati-hati dan selektif dalam pembiayaan. Berdasarkan data total aset keuangan syariah, OJK mencatat jumlah pembiayaan syariah per Oktober 2017 mencapai 35,63 triliun rupiah. “Kami mengarahkan ke usaha kecil menengah karena basisnya besar dan cocok untuk pembiayaan perbankan syariah,” ucap dia.

Dukungan Sektor Riil

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro mengatakan perbankan syariah membutuhkan dukungan sektor riil agar dapat berkembang setara perbankan konvensional.

Kondisi di Indonesia saat ini sektor riil berbasis syariah belum berkembang sehingga membuat permintaan kredit terbatas. 

mad/Ant/E-10

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pedagang Cinde Bebas Retribusi Selama di Tempat Relokasi

Hitler Memilih Berlindung ke Indonesia