Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi Terkait Persiapan Angkutan Mudik Lebaran 2017
Untuk mengetahui persiapan tersebut, berikut perbincangan Koran Jakarta dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Bagaimana persiapan arus mudik tahun ini?
Alhamdulillah, saat ini kami telah melakukan langkah-langkah untuk menjamin kelancaran masyarakat agar dapat berlebaran di kampung halaman dengan aman dan nyaman, di antara yang telah kami persiapkan adalah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Telah dilakukan koordinasi dengan siapa saja?
Kemehub telah berkoordinasi dengan beberapa instansi baik pemerintah, BUMN, maupun swasta, di antaranya kepolisian, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Jasamarga, dan Pertamina. Tujuan koordinasi tersebut untuk membagi peran dan tugas dalam penanganan arus mudik Lebaran tahun 2017.
Adakah pembagian tugas-tugas?
Iya, Kemenhub sebagai koordinator yang mengatur koordinasi dan berbagi peran karena tidak mungkin Kemenhub melakukan itu sendiri. Ada peran-peran yang secara terstruktur bisa dilakukan oleh Kementerian ataupun kepolisian.
Kami sepakat di lapangan, koordinasi dan komando ada pada polri karena memang koordinasi itu yang sangat baik dan terstruktur dari kapolri, kapolres, sampai kapolsek dan polri mempunyai jaringan yang luas di daerah sehingga komando dapat berjalan dengan baik ke semua level.
Dengan instansi lain?
Selain itu, Kemenhub juga telah berkoordinasi dengan Kemen PUPR terkait kondisi jalan raya pada jalur arus mudik. Pada jalur selatan terdapat tiga lintasan sebidang yang sudah diselesaikan oleh Kemen PUPR sehingga pemudik dapat melewati jalur selatan dengan lancar. Terdapat enam titik yang menjadi perhatian, yaitu Bandara Soekarno Hatta, Stasiun Gambir, Cipali, Pelabuhan Merak, Batam, dan Balikpapan.
Terkait jalan rusak apakah hal ini menjadi perhatian?
Tentu, Kemen PUPR juga akan memperbaiki beberapa jalan-jalan yang rusak di arah selatan.
Namun, dari semua itu terdapat enam titik yang menjadi perhatian, tetapi satu titik yang paling kompleks adalah Cipali karena pergerakan dari Jakarta ke Jawa Tengah merupakan pergerakan yang paling besar dengan fasilitas yang masih terbatas, juga karena banyaknya pemudik, tapi karena relatif dekat, mereka berekspektasi untuk pulang ke kampung melalui Cipali.
Bagaimana dengan rekayasa lalu lintas jika terjadi kemacetan?
Kemenhub telah menyiapkan sejumlah rencana atau rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kepadatan di Tol Cipali di antaranya buka tutup jalan tol dan memberikan alternatif jalan lain untuk pemudik.
Konsepnya seperti apa?
Konsep yang akan diterapkan di Cipali adalah memberikan load ruas-ruas angkutan sesuai dengan kapasitasnya. Jadi, kita akan menghitung jumlah kendaraan sesuai dengan besaran atau kapasitas jalan.
Kita buat konsep pembatasan dengan buka tutup jalan jika terjadi antrean maka pintu keluar tol sebelumnya akan ditutup. Cara lainnya kita akan sampaikan kepada masyarakat bahwa terdapat jalur alternatif lain, yaitu Jalur Pantura, jalur selatan, kereta api, kapal, pesawat udara.
Bagaimana dengan jumlah pemudik tahun ini?
Tahun ini, dipresiksi penumpangnya sebanyak 19.04 juta orang naik 4.85 persen dibandingkan tahun lalu. Dengan rincian, udara sebanyak 5.40 juta orang, kereta api sebanyak 4.37 juta orang, darat sebanyak 4.32 juta orang, penyeberangan sebanyak 3.98 juta, dan laut sebanyak 960 ribu orang.
Langkah yang dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan dengan kenaikan jumlah ini?
Untuk udara, kami minta kepada operator bandara dan airlines untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang. Salah satunya dengan memperpanjang waktu operasi bandara. Kalau Soekarno Hatta sudah sampai pukul 12 malam, tetapi bandara di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Solo belum sampai jam segitu.
Apakah memperpanjang jam operasional ini sudah dibicarakan?
Kami sudah mendapat persetujuan dari angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut terkait penambahan waktu operasi bandara.
Lalu, bagaimana dengan kereta api?
Kita sudah berkoordinasi dengan PT KAI (Persero). Mereka sedang memesan enam trainset kereta baru, dan kemarin sudah dapat keputusan tambahan enam trainset dapat digunakan sehingga untuk rute Jakarta–Semarang paling tidak ada enam trainset dikali berapa hari dan dikali 10 gerbong.
Apa jumlah tersebut cukup?
Jumlah ini diharapkan cukup untuk meningkatkan dan memaksimalkan jumlah pemudik yang menggunakan angkutan kereta api.
Lalu, terkait terjadinya beberapa kecelakaan di laut, kereta api, dan darat kemarin?
Iya, saya menyampaikan rasa simpati yang mendalam kepada keluarga para korban kecelakaan, baik itu yang di perlintas KA, jalan tol, dan KM Mutiara Sentosa-1.
Dan saya sudah meminta seluruh jajaran di Kemenhub, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, dan Kepolisian Air dan Udara (Polairud) untuk dilakukan investigasi dengan cepat dan akurat. m zaki alatas/AR-3