Komunitas Pecinta Sejarah (Pese) Fakultas Adab dan Humaniora (Fahum) UIN Raden Fatah Palembang, menghadiri bedah buku Pers Perlawanan oleh Basilius Triharyanto dan diskusi sejarah di Kafe Dialogue di Jalan KH Ahmad Dahlan, Palembang Hari Sabtu, (4/5), Mei 2019.
Pada diskusi kali ini, bercerita tentang PERS yang berada di Sumatera Selatan. Pembahasan yang menarik. Pers dalam KBBI , berarti penyiaran berita melalui surat kabar, majalah dan radio dan usaha dalam penerbitan dan percetakan. Karena dalam penjabaran sang pemateri menjelaskan, perjalanan PERS yang ada di Kota Palembang.
Dalam perajalanan PERS, yang kami simak bahwa dimulai dari masa kolonialisme, pada saat itu ternyata terdapat percetakan yang popular di Palembang. Yang disebut dengan percetakan “MERU”. Meru merupakan percetakan yang lokasinya dulu terletak di Jalan Sekojo, menurut penulis dan sekaligus pemateri.
Surat Kabar yang pada tahun 1926 di kota Palembang, sangat terkenal surat kabar yang digawangi oleh Meru, yaitu Surat Kabar “Pertja Selatan”. Pertja Selatan merupakan surat kabar yang memilih untuk menentang kolonialisme di Palembang. Pertja Selatan merupakan Koran yang pada tahun nya digandrungi para pembaca di kota Palembang pada zaman nya. Pertja Selatan dalam muatanya juga membahas mengenai pergerakan-pergerakan nasional, seperti PNI dan yang lainnya.
Pertja Selatan telah bertahan selama kurang lebih 36 tahun, (1926-1962). Melihat sepak terjang dari Pertja Selatan sangat mempengaruhi suara rakyat pada saat itu. Dan kini, Pertja Selatan, hanya tinggal sebuah saksi sejarah, dan jejak sejarah dari Pers yang berada di Kota Palembang.#osk