in

Konflik Dinas Kesehatan, Komisi I Minta Selesaikan Secara Internal

Administrator | Selasa,04 Juli 2017 – 15:52:39 WIB

Dibaca: 256 kali 

PELALAWAN – Komisi I DPRD Pelalawan lakukan hearing bersama Dinas Kesehatan, Management RSUD Selasih dan 12 Kepala Puskesmas yang ada di Kabupaten Pelalawan, hearing ini dilakukan terkait adanya konflik internal yang mulai memanas di instansi kesehatan di Negeri Amanah itu.

Informasi yang dihimpun Wartanesia.com konflik internal itu bermula dari keluhan Bupati Pelalawan HM.Harris saat coffe morning tentang pelayanan RSUD BLUD Selasih. Dalam kegiatan itu pria yang saat ini tengah disibukkan dengan pencalonannya sebagai Gubernur Riau itu mengatakan bahwa pilihan pasien lebih memilih dirawat ke Rumah Sakit Swasta dibanding RSUD. Hal ini tentunya buntut dari kurangnya pelayanan dari management Rumah Sakit ‘Plat Merah’ itu.

Hearing yang dilakukan oleh Komisi I DPRD Negeri Seiya Sekata itu juga termasuk membahas tentang berkembangnya rumor adanya tips atau fee dari Rumah Sakit Swasta yang ada di Pangkalan Kerinci kepada Kepala Puskesmas dan supir ambulance, sehingga tujuan pasien berubah arah ke RS Swasta.

Pantauan Wartanesia.com Hearing yang berlangsung a‎lot dipimpin H. Abdullah,S.Pd yang juga turut mendampingi Ketua Komisi I Eka Putra S.Sos,sekretaris Faizal,SE.M.Si dan anggota Komisi I lainnya Abdul Muzakir, Nazzarudin Arnazh dan Mukhlis Ali. Dari pihak Dinas Kesehatan Pelalawan langsung Kadiskes Pelalawan dr.Endid R Pratiknyo, Sekretaris Diskes Asril dan staff, Direktur RSUD ‎dr.Ahmad Krinen dan Sekretaris Kasmianton beserta Kepala Puskesmas 12 Kecamatan.

Terkait pembahasan ‎berkembangnya rumor adanya fee bagi Kapus dan supir ambulance yang merujuk ke Rumah Sakit Swasta terlihat Adu argumen dan saling bantah antara Dinas Kesehatan dengan Direktur RSUD Selasih. Direktur Selasih membantah adanya pernyataan tersebut dan menyatakan permainan supir ambulance yang membelokkan pasien mengarah ke rumah Sakit Swasta. 

Sementara Kadiskes menjamin tidak ada fee bagi Kapus dan supir ambulance oleh Rumah Sakit Swasta. Menyikapi hal ini, Pimpinan sidang dan satu persatu anggota komisi I memberikan pandangan dan pendapatnya.Dimana persoalan fee harus disikapi dan diberlakukan sanksi tegas terhadap Kapus dan supir yang menerima fee tersebut.

Selain itu para Wakil Rakyat meminta pelayanan RSUD lebih ditingkatkan sehingga pasien dan masyarakat lebih memilih dirawat di RSUD selasih. Berbagai masukan dari sejumlah anggota Komisi I berikut sejumlah kapus mengarah ke pelayanan RSUD Selasih yang perlu ditingkatkan. Tak ketinggalan soal anggaran RSUD Selasih pun ikut dibahas. ‎

“Kita melihat pelayanan RSUD Selasih sudah mulai meningkat, ini dibuktikan setiap tahun ada peningkatan pendapatan dari BLUD. Akan tetapi disini kita juga meminta RSUD untuk terus meningkatkan pelayanan terkait kuatnya persaingan dengan RS Swasta,” saran Abdullah yang dibarengi oleh anggota komisi I DPRD Pelalawan lainnya.

Tidak sampai disitu saja, Komisi I DPRD Pelalawan juga meminta pada Dinas Kesehatan untuk bisa menyelesaikan konflik tersebut secara internal dan sesegera mungkin, karena dampak yang ditimbulkan akibat konflik internal ini tidak akan baik jika dibiarkan berlarut-larut, terutama pada pelayanan yang kurang baik.

“Karena RSUD Selasih dan Puskesmas berada di bawah Dinas Kesehatan, untuk itu kita minta agar persoalan ini bisa diselesaikan secara internal dan duduk bersama, jangan sampai hal ini melebar kemana-mana, sebab dampaknya akan berpengaruh pada pelayanan,” saran Abdullah.

Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan dr.Endid R Pratiknyo secara terang–terangan mengaku malu terhadap adanya rumor penerimaan fee berikut dengan pelayanan RSUD Selasih yang masih saja menjadi persoalan. 

”Saya mengaku malu karena memang RSUD Selasih dibawah koordinasi dari Diskes karena Kita sudah satu atap masih saja pelayanannya menjadi masalah dan persoalan.Tentunya segala masukan dan pembahasan ini menjadi evaluasi kedepannya agar lebih baik lagi memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pasien,” ucapnya. 

Sedangkan dr.Ahmad Krinen Direktur RSUD Selasih meminta maaf terhadap rumor penerimaan fee yang lebih kepada miss komunikasi ‎dan sekaligus siap melakukan pembenahan dan evaluasi kedepannya dan berkomitmen dalam memberikan pelayanan terhadap pasien dan masyarakat yang dirawat di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci.

“Untuk pelayanan kita akan terus berbenah, terutama kita selalu membuka kotak pengaduan, bahkan untuk nama yang disebutkan pasien, kita berjanji akan memberikan tindakan yang tegas,” pungkasnya.(Fadhly)


What do you think?

Written by virgo

Mengejutkan, Cara Ini Bisa Kurangi Resiko Kanker Prostat, Apa itu?

Wiranto: Deadlock RUU Pemilu Bisa Diatasi