Sebanyak 70 persen koperasi di Indonesia sudah tinggal papan nama. Ada yang menjadi korban liberalisasi ekonomi. Tidak sedikit pula karena salah urus.
Wagub Sumbar Nasrul Abit mengatakan masalah seperti itu perlu dibenahi kembali secara baik. Jika mampu membenahinya, maka koperasi di Indonesia akan sangat kuat, masyarakat dan bangsa ini otomatis akan mampu hidup mandiri.
“Dalam wadah koperasi ada nilai kekeluargaan yang kuat. Anggota bisa berusaha dan anggota pun bisa mendapat untung dari usaha koperasi itu sendiri. Memaknai Hari Koperasi saat ini, perlu kita dukung dengàn semangat cinta produk dalam negeri, minimal dalam aktifitas kehidupan sehari-hari,” ujar Nasrul Abit terkait HUT ke-73 Koperasi, Minggu (12/7/2020).
Hari Koperasi tahun ini di tengah keprihatinan bangsa yang masih mengalami pandemi Covid-19 mengambil tema Mewujudkan Ekonomi Rakyat yang Berdaulat Bersama Anggota yang Sehat dan Koperasi yang Kuat.
“Memaknai hari peringatan koperasi masa pandemi covid 19 dan perkembangan teknologi infomasi tahun ini dapat menjadi sebuah pemikiran besar bahwasanya usaha-usaha ekonomi masyarakat terlihat lebih mampu bertahan di masa-masa sulit bangsa. Makanya usaha koperasi mesti menjadi jati diri usaha masyarakat dari anggota untuk anggota,” imbau Nasrul.Abit
Mesti terus diingat bahwa salah satu tokoh Proklamator Indonesia Muhammad Hatta dalam bukunya katakan Koperasi punya historis panjang di Indonesia.
“Koperasi bisa mendidik toleransi dan rasa tanggung jawab bersama. Dan koperasi bisa menempa ekonomi rakyat yang lemah agar menjadi kuat. Koperasi bisa merasionalkan perekonomian, yakni dengan mempersingkat jalan produksi ke konsumsi. Bagi Bung Hatta koperasi merupakan senjata persekutuan si lemah untuk mempertahankan hidupnya, karena itu mari kita tumbuhkan semangat berkoperasi,” ungkap Nasrul Abit. (*)