Tim DVI Berhasil Identifikasi Lima Jenazah
Gugur dalam tugas, ke-13 korban pesawat skytruck Polri yang jatuh di perairan Senayang, Lingga, Sabtu (3/12) lalu diberi penghargaan kenaikan pangkat. Penghargaan dan apresiasi, itu disampaikan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian ketika meninjau lokasi pencarian serpihan pesawat nahas di perairan Senayang, Kamis (8/12).
Batam – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian didampingi Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigudian terbang menaiki helikopter dari Batam ke perairan Senayang Lingga, kemarin pagi.
Sekitar 30 menit, rombongan Kapolri tiba di perairan Senayang. Kapolri langsung bergabung bersama tim gabungan SAR yang masih melakukan pencarian di hari keenam pascajatuhnya pesawat milik Kepolisian.
Hingga kemarin, tim telah menemukan empat kantong jenazah berisi potongan tubuh korban dan serpihan bagian belakang pesawat serta ekor pesawat.
Kesempatan itu, Kapolri mengapresiasi para korban pesawat M28 skytruck yang jatuh di perairan Lingga, Kepri. Karena ke-13 korban merupakan anggota polisi yang gugur saat menjalankan tugas negara. Oleh karena itu, para korban pesawat skytruck akan mendapat penghargaan dengan menaikkan pangkat.
Kapolri juga menyampaikan, tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri sudah mengidentifikasi lima mayat korban pesawat skytruck.
”Nanti akan dijelaskan lebih lanjut oleh tim,” ujarnya.
Kapolri juga memastikan bahwa pesawat meledak di laut. Saat itu, menurut keterangan saksi dari masyarakat nelayan, pesawat melayang layang di udara seperti mesin antara hidup dan mati. Lalu pesawat menukik masuk ke laut dan meledak.
”Jadi bukan meledak di udara, tapi di laut,” tegasnya.
Keberadaan saksi nelayan, di-sebutkannya juga membantu memudahkan tim evakuasi mencari titik koordinat jatuhnya pesawat. Sehingga proses pencarian dan evakuasi bisa dilakukan cepat.
Sedangkan, waktu pencarian korban dan serpihan pesawat, ditegaskan Kapolri akan ditambah dari 7 hari menjadi 10 hari. Pencarian itu akan tetap difokuskan pada pencarian korban dan sisa-siswa pesawat.
Sementara itu, Komandan Guskamla Armabar Republik Indonesia, Laksamana Pertama TNI Muhammad Ali menambahkan, Guskamla telah menyiapkan penyelam dan kapal untuk membantu pencarian dan evakuasi kecelakaan pesawat P4201 tersebut.
TNI Angkatan Laut memiliki Dinas Penyelamatan Bawah Air, dengan Komando Pasukan Katak siap membantu tim SAR gabungan tersebut.
”TNI AL bersedia mengerahkan kapal berteknologi yang dilengkapi dengan sonar, namun sekarang ini koordinatornya adalah Basarnas dan jika diminta, AL bersedia kapan saja,” tuturnya.
Informasi diterima terakhir dari Tim DVI Mabes Polri, bahwa sejak pemeriksaan dimulai 3 Desember sampai kemarin, tim telah melaksanakan pemeriksaan terhadap 5 kantong jenazah yang diserahkan ke Rumkital Bhayangkara, Batam.
Dari kelima kantong jenazah tersebut, tim memisahkan menjadi 8 potongan bagian tubuh yang terdiri atas organ dalam dan bagian tubuh. Hingga Kamis (8/12) kemarin tim berhasil mengidentifikasi mengidentifikasi organ dan bagian tubuh korban pesawat jatuh di perairan Senayang, Lingga Kepri. Berdasarkan DNA dan properti, teridentifikasi lima korban.
Sedangkan dua bagian yang belum teridentifikasi, saat ini masih dilakukan pemeriksaan DNA.
Ini dibenarkan Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian, kemarin. Kelima korban yang sudah teridentifikasi diantaranya, Bripda Eri Dwi Perdana, Brigadir Suwarno, AKP Safran, AKP Abdul Munir dan Bripka Erwin.
Ia menjelaskan, kondisi korban sudah tidak utuh, sehingga tim gabungan SAR menyatukan dalam 5 kantong Jenazah. Tim DVI kemudian mengidentifikasi dengan memisah menjadi 8 body part. Dari 6 teridentifikasi ternyata 5 bagian tubuh berbeda.
”Jadi yang teridentifikasi lima orang,” terang Kapolda.
”Untuk identifikasi menggunakan DNA keluarga. Seperti Bripda Eri DNA pembanding dari bapak kandung Padio, Brigadir Suwarno DNA pembanding dari Izzanillah Wardana anak kandung, Akp Safran data pembanding dari anak kandung M Faruq Angkasa, AKP Abdul Munir DNA pembanding dari anak kandung Cessaro Rafiq, dan Bripka Erwin DNA pembanding dari anak kandung Okin Putera Winata,” paparnya.
Selanjutnya, seluruh jenazah korban akan dipulangkan setelah seluruh proses evakuasi pencarian berakhir.
Gubernur Dampingi Kapolri
Gubernur H Nurdin Basirun mendampingi Kapolri Jendral Tito Karnavian mengunjungi Pulau Senayang Kabupaten Lingga, untuk meninjau proses pencarian dan evakuasi pesawat M28 Skytruck, Kamis (8/12). Selain ke Posko, Kapolri, Gubenur dan Kapolda Kepri Brigjend Sam Budigusdian langsung menuju koordinat jatuhnya pesawat dengan kapal Batam 3.
Sementara Gubernur menuju Senayang menggunakan kapal cepat dan bergerak sejak pukul 05.00 WIB. Rombongan lainnya juga menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Telagapunggur Batam antara pukul 04.00-05.00.
Saat tiba di Senayang, Kapolri langsung menuju Posko Tim Pencarian. Di Posko, Kapolri, Gubernur, Kapolda dan rombongan mendapat penjelasan hasil pencarian dan evakuasi dari Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigadir Jenderal Marinir Ivan Ahmad Rizki Titus.
Setelah itu Kapolri melakukan dialog dengan nelayan yang pertama kali melihat musibah pesawat M28 Skytruck. Usai mendapatkan kisah dari para nelayan, Kapolri Tito menyerahkan bingkisan.
Kapolri juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, khususnya nelayan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Plt Camat Senayang dan jajarannya, Bupati Lingga, Gubernur Kepri dan seluruh masyarakat serta pihak-pihak yang membantu proses pencarian dan evakuasi.
Kunjungan ke Senayang kali ini adalah yang kedua dalam lima hari terakhir. Sebelumnya Gubernur bersama Danrem Brigjend Fachri ke Senayang, Minggu (4/12) lalu setelah musibah pada Pesawat Polri M28 Skytruck.
Kamis (8/12) pagi, Gubernur ikut menyambut Kapolri Jendral Tito Karnavian yang melakukan peninjauan ke koordinat musibah pesawat itu. (Martua)