in

Kota Bima gelar Festival Bahari Lawata

Kota Bima (ANTARA News) – Pemerintah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, menggelar kegiatan wisata bahari bertajuk Festival Lawata yang diikuti masyarakat dan ratusan nelayan di daerah itu.

Wali Kota Bima HM Qurais Abidin di Bima, Minggu, mengatakan Festival Lawata merupakan event budaya tahunan yang digelar Pemerintah Kota Bima dalam rangkaian kegiatan memperingati ulang tahun kelahiran Kota Bima pada 10 April.

Festival Lawata setiap tahun diikuti oleh masyarakat nelayan tradisional Bima dengan menampilkan lomba layar perahu yang dihias berbagai ornamen warna warni, sehingga sangat menarik.

“Festival itu diikuti oleh ratusan perahu nelayan, berlomba dayung yang mencerminkan budaya dan semangat bahari yang dimiliki Suku Mbojo,” kata Wali Kota.

Namun, festival kali ini sedikit berbeda, ujar Walikota, selain digelar dalam semangat ulang tahun dan menghidupkan wisata bahari, juga untuk membangkitkan optimisme masyarakat kota Bima pascamusibah banjir bandang yang meluluhlantahkan pemukiman dan fasilitas umum di wilayah itu.

“Pemerintah Kota Bima, berupaya membangun sarana dan prasarana pascaterdampak banjir,” tegasnya.

Selain itu, membangun optimisme masyarakat juga tidak luput dari perhatian pemerintah kota,” tuturnya.

Untuk optimisme itu, Qurais mengingatkan delapan prinsip hidup orang Bima atau yang dikenal nggusu waru.

Delapan prinsip hidup itu, diantaranya selalu sabar, berilmu, kaya hati, taat pada tuhan serta mementingkan kepentingan orang banyak.

“Kami juga memiliki prinsip selalu merealisasikan apa yang diucapkan dan berperilaku baik,” jelas Walikota.

Wakil Gubernur NTB, H Muh Amin, menegaskan pentingnya memperbanyak event sebagai media promosi. Karena dengan memperbanyak kegiatan seperti ini, apakah festival, pentas budaya dan lain sebagainya, akan menarik minat para tamu untuk datang, sehingga destinasi ini akan semakin dikenal.

“Pariwisata memiliki makna universal, yakni mempercantik, memperindah, menyenangkan serta menyatukan, karena menembus sekat sekat suku, bangsa, ras, agama dan golongan,” tandasnya.

(KR-NIA/N002)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2017

What do you think?

Written by virgo

“The Boss Baby” taklukkan “Smurfs”

Konsumsi antibiotik jangka panjang tingkatkan risiko polip usus