Meskipun Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah tinggal dua minggu lagi, animo dan daya beli masyarakat di pasar-pasar Kota Padang masih terpantau rendah. Salah satunya terjadi di Pasar Raya Padang. Sejumlah pedagang menyebut, jelang Lebaran, jual-belinya masih sepi.
“Biasanya di pertengahan puasa seperti ini, toko saya sudah mulai ramai dan banyak yang membeli. Mulai dari yang mencari mukena, baju koko, sajadah dan lainnya. Tapi untuk saat ini, hanya beberapa saja yang sudah mulai kelihatan,” ungkap pedagang pakaian muslim, Ilham Yanto (38).
Menurutnya, menurunnya jumlah pembeli mungkin dikarenakan maraknya toko online seperti tiktok shop, shopee, tokopedia, dan seterusnya.
Ia juga mengatakan, penjualan bahkan merosot sampai 50 persen dari tahun sebelumnya. Padahal untuk harga yang ia jual juga masih di harga standar seperti mukena Rp150 ribu sampai Rp500 ribu, sajadah Rp25 ribu sampai Rp150 ribu, baju koko Rp150 ribu sampai Rp300 ribu.
Pedagang hijab pun mengalami hal yang sama, Zernita (32). Ia mengatakan, untuk penjualan jilbab belum mengalami kenaikan yang cukup berarti. Masih seperti hari-hari sebelumnya.
“Untuk penjualan jilbab ini, ya masih terbilang sepi. Malahan seperti hari biasa jadinya. Malahan di tahun lalu penjualan jilbab ini jauh ramai dibandingkan sekarang. Sekarang banyak yang tanya-tanya saja, mungkin untuk membandingkan harga dengan barang online,” ujarnya.
Ia sangat berharap untuk hari-hari berikutnya penjualan akan ramai. “Penurunan ini sekitar 25 persen. Untuk omzet sekarang ya masih terbilang sedikit sekitar Rp1,5 juta saja. Tapi di hari jelang Lebaran yang sudah ramai-ramainya saya bisa mendapatkan omzet hingga Rp7 juta sehari,” katanya.
Ia memprediksi mungkin peningkatan pembeli ini jatuh pada seminggu menjelang Lebaran. “Untuk harga juga ya masih sangat normal mulai dari Rp20 ribuan sampai Rp65 ribuan udah paling mahal. Ya saya sih berharap semoga makin ke sini penjualan saya makin meningkat soalnya kan Lebaran juga tidak lama lagi, tanggal 21 April,” jelasnya. (cr11)