Ya, jalan raya mayoritas dipenuhi wisatawan. Mereka memadati jalur Surabaya – Malang menuju Batu, beberapa dialihkan ke arah Kota Malang. Kendaraan mobil pribadi dari berbagai daerah luar kota ‘menyerbu’ Malang untuk menghabiskan masa liburan panjang ini, dengan pergi ke tempat wisata di Malang Raya, Jawa Timur, terutama Kota Batu.
Kepadatan arus kendaraan ini, seperti yang terlihat di wilayah Malang Utara. Sepanjang jalur mulai simpang tiga Karanglo – Singosari sampai Kecamatan Lawang terlihat padat. Kendaraan harus berjalan merayap dengan kecepatan di bawah 20 km per jam. Baik kendaraan dari arah Surabaya ataupun sebaliknya yang menuju ke Surabaya.
Kaur Bin Ops (KBO) Satlantas Polres Malang, Iptu Edi Purnama mengatakan, kepadatan arus lalu lintas terjadi sejak Sabtu (10/12). Kendaraan dari luar kota seperti Surabaya, Banyuwangi, Lamongan dan Gresik terlihat sudah mulai berdatangan ke Malang. Tujuannya adalah mengarah ke Kota Batu. “Sabtu malam peningkatan arus kendaraan sudah terlihat sejak siang. Sore harinya kendaraan semakin menumpuk hingga padat merayap. Kendaraan baru mencair tengah malam sekitar pukul 02.00, semua tujuannya adalah wisata,” ungkap Edi Purnama.
Hal serupa terjadi di Puncak Bogor, hari kedua libur panjang, kondisi arus lalu lintas menuju kawasan Puncak di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, mengalami kemacetan panjang.Kepala Bagian Operasi (KBO) Satlantas Polres Bogor, Iptu Anaga Subianto mengatakan arus kendaraan yang keluar dari pintu keluar Tol Ciawi yang menuju Puncak mengalami kemacetan hingga mencapai 7 Km.
Selain itu, tingkat hunian hotel di kawasan Puncak-Cipanas, Cianjur, Jabar, meningkat pada libur panjang akhir pekan. Bahkan sejumlah hotel yang memiliki puluhan kamar terisi penuh sampai Senin (12/12).General Manager Hotel Zuri Rudolf H Menko melalui humasnya Iwan Boim mengatakan, sejak Jumat (9/11) sore tingkat hunian hotel mulai meningkat, dan hingga kini sudah terisi penuh.
“Hari ini sampai Senin, kamar terisi penuh. Tingkat hunian sudah terlihat meningkat sejak Jumat sore. Wisatawan datang lebih cepat dari jadwal libur karena tidak mau terjebak macet di jalur Puncak,” katanya. Dia menuturkan, tingkat hunian akan terus meningkat pada libur akhir pekan, hingga malam pergantian tahun. “Sebagian besar tamu pada libur panjang akhir pekan ini, telah memesan untuk perayaan tahun baru,” kata dia.
Hal senada terucap dari staf office hotel berbintang di Kawasan Pacet dan Puncak. Sejak Sabtu tingkat hunian meningkat hingga 50% dan hari ini, tingkat hunian mencapai 100%. Ratusan kamar hotel yang mereka miliki sudah terisi penuh.
Untuk memanjakan wisatawan yang akan merayakan malam pergantian tahun, tambah dia, pihak managemen akan mengadakan sejumlah acara mulai dari perayaan natal hingga malam tahun baru, dengan mendatangkan artis ibu kota dan sejumlah acara hiburan lainnya.Pengelola vila sewaan di Kawasan Puncak, mengalami hal yang sama. Sebagian besar tamu yang datang merupakan keluarga besar dari Jabodetabek yang hendak menghabiskan libur panjang akhir pekan di villa.
Tidak terkecuali membludaknya wisatawan juga terjadi di Banten. Hardomo, General Manager My Pisita Anyer Resort di kawasan wisata Anyer, Kabupaten Serang, Sabtu (10/12/2016), mengatakan, di tempatnya, terdapat 60 vila. “Semua vila sudah dipesan untuk libur panjang akhir pekan ini. Para tamu mulai datang sejak Jumat kemarin,” katanya.Menurut Hardomo, mereka akan pulang Senin siang mendatang. Setelah itu, tingkat hunian My Pisita Anyer Resort diperkirakan kembali normal atau sekitar 20 persen. Tidak ada kenaikan tarif menginap di My Pisita Anyer Resort selama libur panjang akhir pekan ini.
Tidak terkecuali terjadi juga di Kepulauan Seribu, Jakarta. Ketua Asosiasi Jasa Wisata Kepulauan Seribu, Micky Musleh mengatakan, seluruh paket wisata di Pulau Pari, Tidung, Harapan dan Pramuka telah penuh dipesan wisatawan sejak November lalu untuk akhir pekan dan Long weekend. Meski demikian, warga di sana masih menyediakan tempat singgah atau homestay bagi wisatawan yang tetap berencana liburan ke pulau.
Di Joglosemar, suasana libur panjang juga penuh dengan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara. Jangan berharap bisa menembus Jl Malioboro, Borobudur, Kaliuarang, Taman Pintar, Parang Tritis, Pantai-Pantai dan Wisata Goa di Wonosari penuh sesak. Tempat camping di Gunung Prau Wonosobo juga penuh dengan tenda berwarna-warni. Jalur Semarang-Jogja, yang biasanya bisa ditempuh di bawah 3 jam, dalam tiga hari terakhir harus dijalani 4-5 jam.
Menpar Arief Yahya berharap meskipun panuh dengan wisatawan, tetap saja layanannya harus tetap baik. Saat ini customers sangat cerdas, sangat digital, dan dengan mudah memberi testimoni apa saja di TripAdvisor, FB, Twitter, Instagram dan aneka platform media social lain. “Ya, Syukur Alhamdulillah, semua destinasi bisa ramai dikunjungi wisman maupun wisnus. Itu menunjukkan bahwa pariwisata semakin kuat menjadi backbone ekonomi bangsa ke depan,” ungkap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.(*)