in

LIPI-Kemenkeu Bentuk Forum Profesor Riset

Perkuat Pelibatan Peneliti dalam Ambil Kebijakan

Penerapan hasil iptek selama ini dinilai belum maksimal. Termasuk keterlibatan profesor riset dalam pengambilan kebijakan pemerintah. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasama dengan Kemenkeu membentuk Forum Profesor Riset.

Plt Kepala LIPI Bambang Subiyanto menuturkan saat ini jumlah profesor riset di Indonesia ada 218 orang. Jumlah itu setara dengan 2,27 persen dari total populasi peneliti nasional yang mencapai 9.685 orang. Bambang mengatakan salah satu semangat membentuk forum ini adalah terciptanya iklim kondusif dalam pengembangan iptek.

Menurut Bambang iklim kondusif itu terkait dengan pemanfaatan hasil riset, memasukkan agenda riset dalam pembahasan program kerja pemerintah, sampai urusan pendanaan. ”Iptek harus jadi bagian dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan politik. Iptek harus mewarnai proses pengambilan keputusan politik dan investasi,” tuturnya di Jakarta kemarin (8/11).

Profesor riset LIPI Nurul Taufiqu Rochman berharap forum itu menjembatani kontribusi lebih besar dari para profesor riset untuk pembangunan bangsa. Dia berharap peranan para profesor riset untuk kemajuan bangsa bisa lebih konkret. ”Apalagi persoalan yang dihadapi bangsa dewasa ini semakin komplek,” tutur ahli nano teknologi itu.

Ke depan Nurul ingin dibentuk unit-unit yang lebih kecil sesuai dengan kepakaran masing-masing profesor riset. Terkait urusan pendanaan dari kas negara untuk kegiatan iptek, bisa dilakukan secara proporsional. Tergantung besar kecilnya masalah yang akan diselesaikan. Dia berharap dalam setiap agenda uji terap sebuah penelitian, disiapkan anggaran khusus.

”Kami sebagai peneliti meyakini kegiatan-kegiatan penelitian membawa manfaat besar kepada negara,” tuturnya. Sehingga sudah sepatutnya pemerintah secara profesional dan proporsional dalam menyiapkan alokasi pendanaan riset. Khususnya kepada para profesor riset yang terlibat langsung dalam pengambilan keputusan pemerintah. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Tata Kampuang Guo lewat Program Hibah Bina Desa

QS. Ibrahim: 7