” Kita tentu bangga jika DPR dinilai paling terbuka, dan itu artinya salah satu indikator membaiknya demokrasi Indonesia, ujar Fahri menanggapi positif pernyataan Koordinator GIZ Bernardo R. Agawin, sebuah lembaga swadaya dari Jerman.
Dalam studi yang dilakukan pemerintah Jerman, Bernard di DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu kemarin (9/8) menyampaikan Parlemen Indonesia menempati urutan pertama kategori parlemen paling transparan diantara parlemen negara kawasan. Sebab, dalam praktiknya, parlemen Indonesia sangat terbuka kepada stakeholdersnya.
Keterlibatan publik dalam proses demokrasi, disebut Fahri merupakan salah satu target besar yang menjadi cita-cita Tim Reformasi DPR yang dipimpinnya.
“Meskipun diterpa banyak isu, Parlemen modern yang transparan dan memanfaatkan teknologi pada setiap prosesnya akan jadi legacy DPR periode ini,” tandas Fahri.
Walau mendapat penilaian positif,sebagai Ketua Tim Implementasi Reformasi dan Modernisasi DPR RI, Fahri Hamzah menegaskan bahwa DPR perlu inovasi tidak hanya dalam kerja-kerja legislasi tapi juga bagaimana parlemen berinteraksi dengan publik. (aya)