Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Tanahdatar yang terletak di Nagari Batu Bulek, Kecamatan Lintaubuo Utara terus berupaya memberikan didikan terbaik bagi siswanya sebagai persiapan anak didik menghadapi dunia digital.
Bahkan, saat ini sekolah yang satu-satunya di Sumbar bekerjasama dengan Fakultas Scient Tekhnologi Informasi UIN Imam Bonjol Padang itu juga bersiap menjadi Madrasah Berbasis Digital.
Dengan bimbingan dari UIN Imam Bonjol Padang, kini MAN 3 Tanahdatar juga tengah bersiap menuju era digital bagi siswa. Pihak sekolahpun tengah berbenah menuju hal tersebut.
Kepala Sekolah MAN 3 Tanahdatar, Ardoni Ernanda didampingi Wakil Humas bidang Informasi dan Sarana, Asrizal mengatakan, kerja sama dengan UIN Imam Bonjol baru tahun ini dilakukan. Hal itu menjadi prestasi tersendiri bagi sekolah dengan 171 siswa serta 36 guru tersebut.
“Untuk saat ini hanya kita satu-satunya di Sumatera Barat yang bekerja sama dengan UIN Imam Bonjol Padang dalam bidang Sekolah Berbasis digital tersebut,” ujarnya, Jumat (29/7).
Dalam pelaksanaannya sebut Kepsek yang akrab dipanggil Doni itu, dilakukan sembilan kali pertemuan dalam setahun, di mana sejauh ini baru tiga kali pertemuan. Dalam pertemuan yang berupa bimbingan dari pihak UIN itu, dibahas bagaimana persiapan menuju era digital yang nantinya diterapkan oleh siswa.
Jika dilihat dari perjalanannya selama ini, Sekolah MAN 3 Tanahdatar sudah memiliki prestasi dalam perlombaan Kompetisi Science Madrasah (KSM) untuk tingkat kabupaten. Selama tiga tahun terakhir bisa dikatakan, MAN 3 Tanahdatar menjadi juara umum dalam lomba tersebut, terutama dalam bidang pelajaran Matematika, Kimia, Fisika, Biologi.
Sekolah dengan basic keagamaan itu juga selalu melakukan pembekalan terhadap siswa dalam keagamaan. Di mana, para siswa selalu dilatih pengembangan diri seperti harus pandai bekhotbah, dan pidato.
“Bahkan dalam program akhir tahun, setiap siswa harus mampu khotbah dan pidato, hal itu bertujuan untuk persiapan mereka di kemudian hari, baik kembali ke masyarakat maupun melanjutkan pendidikan,” ujar Doni.
Dalam bidang Ekstrakurikuler juga digelar pengembangan diri seperti tahfiz dan tilawah, pramuka, kesenian, dan forum anisa. “Siswa kami juga banyak yang berprestasi di tingkat kabupaten, seperti selalu ikuti iven Duta Genre kabupaten,” tuturnya.
Dalam persiapan Madrasah Berbasis Digital yang bekerjasama dengan pihak Kampus UIN sebutnya, bentuk pelaksanaannya dengan melatih guru dan siswa untuk cakap digital. Di mana pihak kampus datang ke sekolah memberikan pembekalan.
Sekolah yang kini dengan Akreditasi A tersebut, sejak dilakukan ujian berbasis komputer beberapa tahun lalu, hingga saat ini masih terus menerapkan ujian sekolah dengan komputer.
Sejauh ini sebut Doni, antusias siswa sangat tinggi dalam belajar digital, hal itu terlihat dari kemauan siswa dalam menjalani program yang diterapkan.
“Kita juga tidak tahu pasti kenapa hanya sekolah kita yang dipilih pihak kampus dalam persiapan Madrasah Berbasis Digital, namun yang jelas kita terus berbenah diri dalam hal itu. Kita juga sudah memiliki jaringan internet sendiri, sumber daya seperti operator terlatih dan terbimbing,” terangnya.
Meski begitu, pihak sekolah juga saat ini tengah memikirkan bagaimana bisa memperluas lokasi sekolah dalam pembangunan jangka panjang.
“Wali murid dan masyarakat juga mendukung penuh untuk pengembangan lokasi sekolah, langkah yang kita ambil tentunya saat ini menyediakan anggaran. Di mana kami selaku guru patungan setiap bulan untuk persiapan,” bebernya.
Kemudian, untuk mencapai hal itu, juga dilakukan terobosan terhadap tokoh-tokoh yang bersedia membantu dalam pengembangan lokasi sekolah, termasuk anggota dewan yang notabene alumni.
“Intinya kita tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk kemajuan pendidikan di sekolah yang kita cintai ini, kita juga mohon dukungan semua pihak agar sekolah kita kedepan mampu lebih baik lagi,” tukasnya. (stg)
