in

Akademisi: Andre Rosiade tak Pilih-pilih Bersinergi Bangun Sumbar

Direktur Riset Spektrum Politika Andri Rusta mengatakan, di antara politisi yang memiliki komitmen agar Sumatera Barat (Sumbar) maju dengan tidak hanya memikirkan konstituen di daerah pemilihannya adalah Andre Rosiade. Publik paham bagaimana Andre seriusnya memikirkan Sumbar. Bahkan ikut memasilitasi kepala daerah yang ingin mendapatkan “bantuan” pusat (kementerian) bisa membangun daerah.

“Faktanya tidak semua daerah memiliki APBD yang cukup untuk membangun. Menariknya motif Andre memfasilitasi kabupaten/kota ini untuk memajukan daerah-daerah sehingga semakin berkibar di kancah nasional. Andre mampu melakukan ini karena kepiawaiannya melakukan lobi politik yang belum dimiliki oleh setiap politisi Senayan Dapil Sumbar,” kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas (Unand) Padang ini.

Kata Andri Rusta, fasilitasi yang dilakukan Andre melintasi komisi-komisi yang ada di DPR. Tidak hanya di Komisi VI tempat Andre bekerja yang membidangi koperasi, UMKM, perdagangan, BUMN, investasi, dan standardisasi nasional, tapi juga melintasi bidang-bidang di Komisi lain yang mampu ditembusnya untuk memenuhi kepentingan daerah.

“Bukanlah hal yang mudah bagi politisi melakukan lobi politik untuk suatu kebijakan yang diinginkannya kecuali politisi ini memiliki jejaring politik yang kuat dan kapasitas diri yang mumpuni. Hal inilah yang dimiliki Andre Rosiade sehingga mampu membantu banyak pihak di Sumbar,” katanya.

Menariknya, kata alumni FISIP Unand 2000 ini, politisi dari partai lain pun berusaha meminta bantuan kepada Andre entah untuk dirinya atau konstituennya. Tanpa memandang partai, yang terlihat Andre dengan senang membantu sepanjang memang untuk kepentingan Sumbar. Karakter politisi seperti ini memang sangat fenomenal dan langka di Sumbar.

“Sepertinya Andre Rosiade memiliki visi jauh ke depan bagaimana Sumbar ini maju dan mampu bersaing dengan provinsi lain. Visi Andre sepertinya perlu didukung oleh banyak pihak termasuk politisi lokal dan bahkan kepala daerah,” kata Andri.

Sayangnya, sebutnya, tidak banyak kepala daerah dan politisi yang mau berdiskusi dan meminta bantuan Andre yang sebenarnya fungsinya sebagai anggota DPR memang demikian. Ego politik yang besar para politisi di Sumbar yang merasa lebih hebat, lebih senior dan lebih berpengalaman menafikan keberadaan Andre ini.

Anehnya juga ada yang berpikir meminta bantuan Andre berarti “membesarkan” nama dan partai Andre. Sehingga mengalahkan posisi mereka di dunia politik. Cara pikir seperti ini tentu akan merugikan masyarakat. “Idealnya kolaborasi di antara politisi ini memang melintasi sekat ideologi politik demi kepentingan masyarakat. Inilah pesan yang disampaikan Andre Rosiade sesungguhnya,” sebut Andri.

Sayangnya, katanya, banyak politisi yang tidak memahami realita ini. Membangun Sumbar harus memadukan semua kekuatan politik yang ada di Sumatera Barat melintasi sekat-sekat ideologi politik dan partai.

“Masih ada politisi dari berbagai partai di Sumbar yang bersedia menjalin komunikasi intens dengan Andre. Tujuannya adalah untuk meminta bantuan agar kepentingan konstituen mereka bisa dipenuhi. Karena dalam persepsi masyarakat bahwa anggota DPRD juga bisa menyediakan bantuan yang mereka butuhkan sebagaimana pemerintah daerah,” sebutnya.

Sementara faktanya anggota DPRD memang memiliki keterbatasan, terutama memenuhi permintaan masyarakat apalagi yang terkait dengan bantuan uang, barang atau jasa. “Di sinilah peran Andre Rosiade memasilitasi kepentingan politisi yang meminta bantuannya. Tentu tidak hanya politisi, tapi juga kawan-kawan sejawat yang juga merasa membutuhan bantuan Andre untuk menyelesaikan masalah,” katanya.

Terlihat, kata Andri, tidak ada sedikitpun keberatan dari Andre membantu sepanjang memang ini untuk kebaikan bersama. “Realita politik pada sosok Andre Rosiade ini mengingatkan saya pada konsep political benevolent yang memiliki arti adanya sikap baik hati dari pemilik kekuasaan atau politisi yang selama ini dibayangkan oleh publik sebagai kelompok yang korup, manipulatif dan tidak jujur,” katanya.

Andre Rosiade berhasil membuktikan ketidakbenaran makna negatif politik tidak seperti yang dibayangkan publik selama ini. Memang cara Andre berpolitik adakalanya ‘tanpa tedeng aling-aling’ yang kadang menyinggung politisi lain. “Tapi apa yang dilakukannya ini adalah bagian dari strategi politiknya untuk mengefektifkan tujuan yang ingin dicapainya,” katanya. (*)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Syamsul Akmal Kembali Pimpin Kototangah

MA Negeri 3 Tanahdatar, Bersiap Menuju Madrasah Berbasis Digital!