ACEHTREND.CO, Meulaboh- Sejumlah mahasiswa dari Koalisi Lembaga Peduli Kesehatan (Koleps) Aceh Barat menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Bupati setempat, Kamis (2/11/2017) pagi.
Dalam aksinya mereka mendesak Bupati Aceh Barat, H. Ramli MS agar segera mencopot jabatan Zafril Luthfi dari Kepala Dinas Kesehatan.
Mahasiswa menilai, dalam masa jabatannya, Zafril Luthfi gagal memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat. Sehingga tidak layak terus dipertahankan pada posisi tersebut.
“Kami minta Bupati segera mencopot Kadis Kesehatan. Termasuk Kapala Puskesmas Kecamatan Sungaimas. Berikan sanksi tegas kepada mereka supaya kedepan tidak terulangi kejadian serupa” kata koodinator aksi, Irfandi.
Menurut Irfandi, semua Kepala Dinas dalam lingkup Aceh Barat juga perlu mengambil pelajaran tidak boleh main-main dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan dimanapun berada.
Menurut pengakuan Irfandi, sebelum menggelar aksi mendesak pencopotan Kepala Dinas kesehatan, mahasiswa telah lebih awal mendatangi Dinas tersebut dan menjumpai yang bersangkutan.
“Sebelumnya kami telah berikan jangka waktu selama 168 jam kepada Kadis, untuk mundur dari jabatannya secara baik-baik. Tapi sampai batas waktu yang bersangkutan tidak diindahkan sama sekali. Maka kami dari Koalisi Lembaga Peduli Kesehatan mengelar aksi mendesak kepada Bupati agar segera mencopot yang tidak layak,” tambah Irfandi.
Kata Irfandi, selama Bupati belum mengindahkan tuntutan mahasiswa atau memberikan solusi yang jelas. Mahasiswa yang terhimpun dari beberapa perguruan tinggi telah bersepakat mendirkan posko dihalaman kantor Bupati. Selayaknya Posko bantuan bencana alam.
“Gerakan ini sebagai bentuk keprihatinan kami mahasiswa terkait kasus-kasus terjadi disebabkan buruknya pelayanan kesehatan. Hingga pasien yang tak tertolong dan akhirnya meninggal dunia seperti yang terjadi di Puskesmas Kecamatan Sungaimas beberapa waktu lalu,” katanya menambahkan.
Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Dari hasil pantauan, hingga sore mahasiswa masih bertahan didepan Kantor Bupati setempat. Mereka juga telah mendirikan sebuah tenda di lokasi.[]