Nasib nahas dialami Muhammad Rafi, 19, mahasiswa salah satu perguruan tinggi asal Padangpanjang. Dia tewas setelah kepala korban terbentur batu ketika mandi di Pemandian Pincuran Tujuh RT 01 RW 09 Kelurahan Balaigadang, Kecamatan Kototangah, Senin siang (13/11) sekitar pukul 16.30. Jasad korban dievakuasi Basarnas Padang dan Polsek Kototanggah.
Informasi yang diterima Padang Ekspres, kemarin pukul 14.00, korban bersama temannya pergi ke permandian Pincuran Tujuh Kelurahan Balaigadang. Sekitar pukul 16.15, korban mandi sambil terjun ke sungai. Nahas bagi korban, kepalanya membentur batu.
”Ketika itu korban tidak muncul permukaan lebih kurang sekitar 15 menit. Melihat kondisi itu, saya laporkan kepada warga sekitar. Akhirnya, dia ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa,” ujar This Ulhayat, 20, warga Perum Geri Blok Z 10 Kelurahan Padangsarai, Kecamatan Kototangah kepada pihak kepolisian.
Kapolsek Kototangah Kompol Arshal kepada Padang Ekspres, tadi malam (13/11) mengatakan, pihaknya langsung ke lokasi usai menerima informasi dari masyarakat. ”Diperkirakan korban terhimpit batu dalam air dan tidak bisa kembali ke permukaan. Korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar,” ujarnya.
Sementara itu di tempat berbeda, empat buah mortir pelontar granat ditemukan di tanah AURI RT 01 RW 09 Kelurahan Balaigadang, Kecamatan Kototangah, Senin (13/11). Penemuan mortir tersebut, berawal ketika empat anggota PDAM Padang melakukan penggalian pipa di lokasi tersebut. (*)
LOGIN untuk mengomentari.