in

Majukan UMKM, Gedung TIC Segera Hadir

KONTROL: Wabup Tanahdatar Richi saat meninjau pembangunan gedung TIC, kemarin.(IST)

Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Tanahdatar memajukan produk unggulan UMKM daerah terus dilakukan, seperti pemanfaatan kawasan Istano Basa Pagaruyung sebagai sentral pariwisata di Tanahdatar Luhak Nan Tuo.

Kawasan Istano Basa Pagaruyung sebagai objek wisata unggulan di Tanahdatar bahkan di Provinsi Sumatera Barat terus dikembangkan dan berbenah seperti perluasan sarana dan prasarana parkiran, kios, sentra kuliner dan bahkan saat ini yang hampir selesai pengerjaannya Tourist Information Center (TIC) yang dipersiapkan untuk berbagai informasi wisata daerah dan juga ada tempat promosi berbagai produk UMKM daerah.

“Untuk pembangunan gedung TIC ini sudah mencapai 95 persen tinggal finishing dan itu memang butuh waktu agak lama karena ada detail-detail yang butuh waktu dalam pengerjaannya,” ucap Wakil Bupati Richi Aprian ketika meninjau langsung pengerjaan bangunan kemarin.

Wabup Richi mengatakan, bangunan dua lantai ini dilengkapi ruangan pertemuan, ada rest area, booth produk UMKM, kuliner dan masih banyak lagi informasi-informasi terkait pariwisata Tanahdatar yang akan disajikan.

“Pembangunan TIC ini juga terkait pemanfaatan kawasan Istano Basa Pagaruyung, untuk menunjang pariwisata dan juga mendukung UMKM serta produk-produk unggulan daerah lainnya,“ ujar Richi.

Wabup berharap dengan adanya TIC ini nanti wisatawan akan lebih nyaman, oleh-oleh khas di Tanahdatar akan tersedia, tarif parkir yang sesuai, dan pengunjung tidak hanya sekedar berswafoto berlatar rumah gadang namun juga ada hal lain yang bisa dijumpai di kawasan Istano Basa Pagaruyung.

Terkait keterlambatan pekerjaan oleh pihak kontraktor dari schedule yang sudah ditentukan, Wabup Richi mengatakan pihak kontraktor minta perpanjangan waktu selama 50 hari ke depan, namun pihak kontraktor berjanji akan mengerjakan lebih cepat dari perpanjangan waktu yang diberikan.

Wabup menyebut alasan keterlambatan dari pihak kontraktor itu disebabkan keterlambatan material, dan itu tidak hanya material lokal namun juga detail-detail yang didatangkan dari luar daerah.

Wabup minta pada pihak kontraktor jika itu menjadi alasan maka agar material bisa dipercepat sesuai jadwal dan kapan perlu pekerjaan lebih ditingkatkan dengan membagi shif, sehingga tidak ada istilah molor lagi dalam pekerjaan. (Stg)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Putra Pessel Arif Yumardi Tuntas Masukan Berkas Pencalonan DPD RI ke Silon KPU

Guru Sang Motivator Anak Bangsa