in ,

Malangnya Nasib Pasien Kanker Payudara Asal Gosong Telaga Utara

ACEHTREND.CO, SINGKIL | Malang nian nasib Nyonya Emma (33 tahun). Betapa tidak. Ibu beranak dua ini, sudah dua tahun menderita penyakit kangker payudara.

Kini warga Gosong Telaga Utara, Singkil Utara, Aceh Singkil itu, hanya bisa pasrah. Kanker yang menggerogoti tubuhnya tak kunjung sembuh.

Padahal, Emma sudah puas berobat. Baik secara tradisonal maupun secara medis.

Malah, menurut pengakuan Ema kepada AceHTrend, ia sudah bolak-balik berobat ke rumah sakit.

Desember tahun lalu, terang Ema, ia berobat  di Rumah Sakit Umum (RSU) Zainoel Abidin Banda Aceh, sebulan lebih.

Sehabis dirawat di sana, penyakit yang dideritanya tak juga sembuh-sembuh.

Menurut pengakuan Emma, payudaranya tidak normal lagi. Habis, rata dengan dada.

Terkadang dari bekas payudaranya, keluar lendir dan cairan berupa nanah. Sekali-kali tercium aroma yang tak sedap.

Bahkan sekarang, dalam tubuhnya, telah muncul pula penyakit baru, yaitu sesak nafas dan mudah lelah.

Karena rasa nyerih dan sesak nafas terus menggerogoti. Keluarga saya pun tak tahan melihat saya menderita dan mendengar erangan saya sepanjang malam.

“Akhirnya, saya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil dan sudah empat hari terbaring di ruang bedah wanita,” tutur Emma dengan nada terbata-bata.

Ironisnya, pihak dokter di RSUD Aceh Singkil  telah “angkat tangan” menangani Emma yang terdaftar sebagai pasien miskin.

Ini dibuktikan dengan adanya keinginan pihak rumah sakit untuk merujuk Nyonya Emma dirawat kembali di RSU Zainoel Abidin, Banda Aceh.

Di rujuk dan berobat kembali ke RSU ZA Banda Aceh, tentu saja, membuat pihak keluarga, pusing tujuh keliling.

Tidak saja, memikirkan biaya berobat dan hidup di sana. Tetapi juga biaya dua orang anak yang bakal ditinggal nantinya.

Padahal, untuk makan sehari-hari saja, mereka mencarinya sudah kalang kabut.

Apalagi saat ini, mereka terpaksa menumpang di rumah abangnya di Gosong Telaga Utara.

Anto (37 tahun) suami Emma yang dijumpai di RSUD Aceh Singkil, mengaku tidak lagi mampu membawa isterinya berobat ke Banda Aceh.

“Kalau Emma dibawa lagi ke Banda Aceh, saya tidak lagi mampu. Saya tak memiliki uang untuk membiayainya. Saya hanya bisa pasrah,” keluh Anto dengan nada sedih.

Bantuan BFLF

Di tengah-tengah kegalauan itu, rupanya Allah SWT mengabulkan doa keluarga Emma.

Mereka didatangi pihak pengurus Blood For Life Foundation (BFLF) Aceh Singkil dan menawarkan Emma dirujuk ke RSUZA, Banda Aceh.

Mendengar itu, keluarga Emma pun setuju. Dan Ema siap di berangkat ke Banda Aceh.

ketika hal ini AceHTrend konfirmasi pada Pengurus BFLF Aceh Singkil, Darwis membenarkanya.

“Ya Nyonya Emma kita berangkatkan ke RSU Zainoel Abidin, Banda Aceh, untuk dirawat di sana”  tutur Darwis.

Penyakit yang diderita Emma, tambah Darwis, semakin parah. Ditambah lagi, kondisi fisiknya pun semakin melemah.

Menyangkut biaya, kata Darwis, kita akan mengetuk hati para dermawan supaya menyumbangkan donasi untuk Nyonya Emma.

Menurut Darwis, donasi untuk Nyonya Emma sampai saat ini terus mengalir. Bukan saja datang dari donatur yang berdomisili di Aceh Singkil. Melainkan juga, dari donatur yang berada di luar Aceh Singkil.

“Alhamdulillah hingga saat ini donasi untuk Nyonya Emma terus mengalir,” ujar Darwis.

Dalam kesempatan ini, pihak keluarga pasien dan pengurus BFLF, mengucapkan terima kasih kepada donatur yang telah meringan beban pengobatan Nyonya Emma.

“Semoga Allah membalas jasa para donatur dengan pahala berlipat ganda,” pungkas Darwis.

Jika Bapak, ibu, dan Saudara ingin membantu meringankan beban Nyonya Emma, dapat menyalurkan donasinya ke rekening (BRI) 3993-01-015618-53-7  a.n. Blood For Life Foundation (BFLF) Aceh Singkil.

Kemudian harap mengonfirmasi bukti transfer ke HP/WA 0853 5878 9293.[]

Komentar

What do you think?

Written by Julliana Elora

Sering Keluar Masuk Penjara, Napi Lapas Lhokseumawe Dicokok Polisi

Silaturahmi dengan tokoh Jawa Barat Solihin ‘Mang Ihin’ Gautama