Perkembangan dunia digital begitu dinamis. Namun lambat laun bukan sekadar mempengaruhi tapi mengubah gaya hidup masyarakat tanpa dapat dihindari oleh siapa pun.
Itulah sebabnya, kini banyak tumbuh pendidikan melalui media digital, baik itu melalui media sosial ataupun sejenis platform pendidikan yang mudah diakses oleh pendidik dan peserta didik.
Dengan perkembangan teknologi tersebut tidak dipungkiri proses pembelajaran juga bisa menghadirkan tekhnologi ke dalam ruang kelas yang bisa juga kita sebut sebagai kelas digital. Asumsi mendasar dari kelas digital adalah dimana suatu bentuk metode pembelajaran tidak lagi berbicara papan tulis, kapur dan ceramah.
Kelas digital proses pembelajarannya tidak lagi terpusat kepada pendidik tetapi guru atau pendidik di sini berperan sebagai fasilitator yang mana peserta didik sebagai pusat pembelajaran atau student center. Kelas digital adalah ruang kelas tanpa batas.
Kelas digital merupakan salah satu solusi kelas berbasis teknologi yang bisa membantu untuk mewujudkan ruang kelas tradisional atau konvensional menjadi ruang kelas interaktif dengan bantuan konten multimedia seperti video pembelajaran.
Meski demikian pendidikan digital dengan pola kelas digital tak bakal menghilangkan kelas konvensional yang mengandalkan kehadiran dan tatap muka. Sebab kita tahu tatap muka tetap dibutuhkan untuk memberikan pencerahan kepada peserta didik.
Dalam kelas digital, komputer, laptop atau chromebook terpasang di ruang kelas dan terhubung ke jaringan internet. Selain itu, peserta didik bisa memanfaatkan perangkat mobile seperti komputer atau chromebook untuk mengintegrasikan beragam rangkaian perangkat ke dalam pembelajaran.
Ciri kelas digital di antaranya, menggunakan proyektor, lebih efisien setidaknya karena penggunaan kertas lebih kurang, penggunaan sumber daya digital, interaksi siswa lebih luas seperti yang sudah dilakukan di SDN 02 Payakumbuh.
Di era digital ini guru jadi fasilitator saja, karena semua materi itu sudah tersedia semua di internet. Seperti yang sudah dilakukan oleh penulis di SDN 02 Payakumbuh kelas konvensional atau kelas tatap muka tidak hilang sama sekali.
Sekali lagi, kita sama-sama mengetahui bahwa dunia tengah memasuki revolusi digital. Jika tidak mengikuti tren ini, kita sebagai guru akan kerepotan berkomunikasi dengan peserta didik.
Apalagi saat ini peserta didik selain di sekolah mereka bisa belajar dari mana saja contohnya melalui gadget yang mereka miliki di rumah, selain itu pemerintah sekarang juga memfasilitasi para guru dan peserta didik untuk belajar secara digital melalui platform atau web yang berisi informasi-informasi seperti platform merdeka belajar yang disediakan oleh kementrian pendidikan utnuk guru di seluruh indonesia.
Tujuannya tak lain adalah mendorong pengembangan dan penggunaan teknologi dalam menyediakan berbagai solusi inovatif. Maka, tak salah kalau guru saat ini dituntut harus mampu menerapkan kegiatan mengajar di dalam kelas dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Dengan begitu, kelas berubah menjadi kelas digital. Dan, guru pun menjadi guru digital. Di SDN 02 Payakumbuh sudah mulai menerapkan kelas digital walaupun itu belum semua kelas yang melaksanakannya.
Kelas digital di SDN 02 Payakumbuh menggunakan proses pembelajaran menggunakan media chromebook dan pembelajaran melalui Learning Management System (LMS) kepada peserta didik.
LMS ini didapatkan oleh sekolah berkat kerja sama dengan Riset Kolaborasi Perguruan Tinggi PTNBH yang dilakukan oleh dosen dari Universitas Negeri Padang (UNP) yang berkolaborasi dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan Universitas Negeri Malang (UNM).
LMS ini dibuat oleh TIM ahli IT yang telah disediakan oleh tim dosen. Setiap guru model dan peserta didik dibuatkan masing-masing sehingga guru bisa membuat kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
Pembelajaran menggunakan LMS di SDN 02 Payakumbuh ini disambut antusias oleh peserta didik karena mereka merasa tertarik belajar menggunakan chromebook walaupun kemampuan mereka dalam mengoperasikan chromebook masih belum mahir tapi mereka bersemangat untuk mempelajarinya.
Interaksi yang lebih sering dan komunikatif membuat peserta didik lebih giat dalam belajar. Ruang kelas digital membuat belajar lebih menghibur dengan pola tingkah rasa ingin tahu peserta didik, menarik dengan konten pembelajaran yang lebih inovatif.
Walaupun penerapan dan pemanfaatan teknologi melalui kelas digital di SDN 02 Payakumbuh ini belum setiap hari dilaksanakan tapi sudah memberikan dampak yang bagus untuk terus berinovasi menerapkan kelas digital yang tentunya menyenangkan bagi peserta didik.(***)