Randang salah satu makanan khas Minangkabau yang saat ini sudah mendunia. Olahan daging dengan kaya citra rasa yang diracik dengan memadukan berbagai macam rempah.
Berbeda dari biasanya, Tim Kominfo Padangpanjang mencoba mengkreasikan randang menjadi makanan khas Jepang Sushi tanpa menghilangkan citra rasa dari randang tersebut yang kental nuansa Minangkabau.
Makanan ini disajikan dalam perlombaan Randang Kreatif (Renkraf) yang diadakan Forkraf Padangpanjang di Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM), Sabtu (27/8).
Tidak hanya itu, dari bahan bakunya pun Tim Kominfo juga menggunakan bahan-bahan yang unik. Randang yang kerap berbahan baku daging dan santan, kini diolah dengan menggunakan jamur dan tanpa menggunakan santan yang diganti dengan susu murni.
Miss Julay, Manajer Tim Kominfo mengatakan, Randang tersebut sengaja dibuat dengan menggunakan bahan baku yang berbeda. Serta memanfaatkan produk UMKM asli Kota Padangpanjang. Di antaranya susu murni dari Serambi Milk sebagai pengganti santan, jamur dari UMKM Saung Jamur dan tentunya menggunakan bumbu randang siap saji Abrofood, tanpa mononatrium glutamat/monosodium glutamat (MSG).
“Kita mencoba mengkreasikan Randang menggunakan produk UMKM yang ada di Padangpanjang. Ini membuktikan produk-produk unggulan Padangpanjang bisa diolah menjadi Randang yang lezat. Sebagai makanan khas Minangkabau, Randang bisa disajikan dan dikolaborasikan dengan makanan luar negeri seperti Sushi,” terangnya.
Benar saja, inovasi dari Tim Kominfo ini dengan membuat Sushi Randang yang diberi nama “MIRAJA” atau Minang Rasa Jepang ini mendapat apresiasi dari dewan juri saat mencicipnya. Salah satunya juri dari Indonesian Chef Association (ICA) Badan Pengurus Daerah Sumbar, Chef Riry Rasyid yang memberikan nilai 100 untuk makanan tersebut.
Dengan banyaknya kreasi makanan yang bahan utamanya Randang, melihatkan bahwa makanan khas Minangkabau tidak hanya bisa disajikan dengan bentuk yang biasa. Namun dapat disajikan dalam bentuk makanan lain, baik lokal maupun internasional tanpa harus menghilangkan citra rasa dari Randang tersebut. (*)