in

Marquez Tergelincir dari Puncak

Fantastis DesmoDovi!

Kemenangan keempat di sirkuit berbeda sepanjang musim 2017 berhasil diraih Ducati. Kemarin, Andrea Dovizioso secara impresif menjadi kampiun pada MootGP Inggris di Sirkuit Silverstone.

Posisinya sebagai kandidat kuat juara dunia MotoGP 2017. Juara bertaha Marc Marquez (Repsol Honda) yang mengalami kerusakan mesin di tengah lomba melapangkan jalan Dovizioso merebut kembali pemuncak klasemen.

Ducati sudah menjuarai balapan di Italia, Barcelona, Austria, dan tadi malam di Inggris. Kini Dovizioso menjadi pebalap dengan kemenangan terbanyak musim ini. 

Hasil tersebut sudah cukup membuktikan bahwa Desmosedici GP17 kini mampu bersaing di semua sirkuit dengan karakter berbeda. Dovizioso seperti sudah mengerti apa yang harus dilakukan di setiap balapan. Dia tahu kapan waktunya bertahan, menyerang, dan melawan ketika berada dalam tekanan.

Silverstone adalah sirkuit yang selama ini sangat pas dengan karakter motor Yamaha. Lay out trek teknikal, terdiri dari banyak tikungan yang berubah arah, plus trek lurusnya tak terlalu panjang. Selama ini, banyak pengamat yang menyamakan karakter YZR-M1 dan Desmosedici seperti kutub utara dan selatan. Artinya dua motor tersebut memiliki DNA yang berbeda sangat jauh.

Karena itu pula, ketika Jorge Lorenzo yang sejak 2008 tak pernah mengendarai motor lain selain M1 memutuskan pindah ke Ducati musim ini, banyak pengamat memprediksi proses adaptasinya bakal sangat sulit. Tapi kemenangan Dovi di GP Inggris membuktikan bahwa Desmosedici sudah berevolusi. Bukan lagi motor yang susah diajak berbelok dan lemah dalam akselerasi.

Kecocokan karakter M1 dengan Silverstone sebenarnya sudah tampak sejak lap pertama. Valentino Rossi yang memulai lomba dari posisi kedua langsung bisa mengambil alih posisi pimpinan lomba dari pemegang pole position Marc Marquez sejak tikungan pertama. Dengan meyakinkan Rossi terus memperlebar jaraknya dengan pebalap di belakngnya.

Posisi tersebut berhasil dipertahankan hingga Lap 11. Rupanya, masalah ketahanan ban masih menghantui Yamaha. Dovizioso baru menyerang di Lap 8 dari 20 putaran yang dilombakan memiliki ban yang lebih segar. Pada Lap dia menyalip Maverick Vinales untuk merebut posisi kedua. Satu lap kemudian posisi Rossi sebagai pemimpin balapan direbut.

Drama menyesakkan terjadi pada tujuh lap sebelum balapan selesai. Motor Honda milik Marquez tiba-tiba mengeluarkan asap tebal dari bagian mesin. Power hilang, motor Marquez tak bisa melanjutkan balapan. Baby Alien tampak sangat menyesal dan tertegun di atas motornya. Marquez gagal membawa pulang poin dari Silvestone.

Kondisi ban Rossi rupanya semakin memburuk. Pada Lap 17 atau tiga lap sebelum finis, Vinales berhasil menyalipnya untuk mengamankan posisi runner up. Posisi tersebut bertahan hingga bubaran. Dengan poin sempurna 25, Dovi kini memimpin klasemen pembalap MotoGP dengan selisih sembilan angka dari Marquez. 

“Semua berusaha menghemat ban di hampir seluruh lap, tapi latihan dan balapan adalah situasi yang sama sekali berbeda. Aku menggeber motorku 100 persen beberapa lap terakhir. Aku tidak cepat tapi aku memperlakukan motorku dengan benar dan mampu memenangi duel bersama Maverick,” ucap Dovi.

Rossi tak terlampau menyesal dengan hasil balapannya. Setelah merebut posisi start kedua di sesi kualifikasi, The Doctor sudah memprediksi jika hasil maksimal yang bisa diraihnya di Silverstone adalah podium ketiga. 

“Aku senang karena targetku memang podium. Aku memberikan performa maksimalku sejak awal sampai akhir. Sayang, beberapa lap terakhir aku sedikit kehabisan ban, dan harus sedikit melambatkan motorku. Aku menikmati balapan, dan aku rasa aku membalap dengan baik,” ucapnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Razia BNN di Tempat Kos Jodoh-Nagoya

Cathy Eastburn, Sinden Asal Inggris yang Bantu Usir Stres Narapidana