in

Masalah Penyegelan Sekolah di Tanahdatar Belum Tuntas, PBM Digelar Daring

BERI KETERANGAN: Kepala Dinas Kominfo Tanahdatar Yusrizal
bersama Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Inhendri Abbas berikan
keterangan jika PBM di SDN 20 Baringin dan SMPN 2 Batusangkar
digelar secara daring, kemarin (8/11).(NANDA ANGGARA/PADEK)

Pemerintah Kabupaten Tanahdatar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tanahdatar akhirnya memutuskan pelaksanan Proses Belajar Mengajar (PBM) di SMPN 2 Batusangkar dan SDN 20 Baringin dilaksanakan secara daring mulai Rabu (8/11). Hal itu imbas dari penyegelan sekolah yang dilakukan kuasa hukum yang mengaku pemilik tanah.

“Terkait persoalan ini, berdasarkan arahan pimpinan daerah dan Forkopimda Tanahdatar, kami telah mengambil langkah-langkah. Diantaranya, memutuskan bahwa proses belajar mengajar (PBM) daring. Jadi, untuk menjamin keamanan dan kenyamanan siswa, maka siswa belajar di rumah masing-masing, sedangkan guru tetap masuk sekolah seperti biasa,” kata Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Inhendri Abbas saat dijumpai di Aula Dinas Kominfo Tanahdatar, Rabu (8/11).

Inhendri Abbas menyatakan, pihaknya prihatin dengan adanya persoalan tersebut, apalagi sampai ada siswa yang harus mendapatkan perawatan medis. Ia juga mengimbau orang tua siswa untuk sabar serta tidak terpancing isu-isu dalam menghadapi polemik tersebut.

“Kami mohon maaf kepada orang tua siswa atas ketidaknyamanan ini, dan meminta orang tua sabar dan memberikan kesempatan kepada pemkab untuk menyelesaikan persoalan ini. Jangan terpancing isu-isu yang mungkin saja muncul. Jika ada informasi yang dirasa simpang siur, diminta berkoordinasi dengan pihak sekolah,” katanya.

Lebih lanjut, Inhendri menjelaskan pihaknya telah melakukan perawatan terhadap siswa yang mengalami luka dalam kejadian itu. Dinas Pendidikan juga telah mengarahkan guru BK di sekolah tersebut untuk pendampingan menghindari trauma.

“Dinas Pendidikan sudah melalukan perawatan terhadap siswa yang terluka, saat ini masih dirawat di RS Ali Hanafiah Batusangkar. Kami sudah menyampaikan kepada pihak sekolah, efektifkan guru BK untuk memberikan pendampingan dan motivasi menghindari trauma, seandainya usaha tersebut tidak maksimal, selanjutnya kita upayakan bantuan dari psikolog,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Kabid Pencengahan dan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Dinas Sosial dan PPPA Tanahdatar, Yuri Yasmin mengatakan, pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap siswa terdampak.

“Untuk yang terdampak atau korban, Dinsos telah lakukan pendampingan dan edukasi. Tindak lanjutnya, UPTD terkait telah berkoordinasi dengan Polres untuk koordinasi mengenai apa yang akan dilaksanakan nantinya. Prosesnya masih dilaksanakan hari ini,” terangnya.

Sebelumnya, Pemkab Tanahdatar telah menegaskan akan menyelesaikan polemik di SMPN 2 Batusangkar dan SDN 20 Baringin tersebut melalui jalur hukum, sehingga tidak mengorbankan pendidikan para pelajar di dua sekolah itu.

Komitmen tersebut merupakan sikap Bupati Eka Putra yang disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Elizar didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Yusrizal di ruang kerjanya pada Selasa, (7/11)lalu.

“Jadi kali ini akan dielesaikan secara jalur hukum, agar jelas hitam putihnya. Sehingga ke depan insan Pendidikan di dua sekolah itu nyaman dalam menjalankan aktivitas,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Elizar.

Selasa lalu, beberapa siswa yang hadir dan hendak belajar tetap datang ke sekolah dan ingin masuk. Namun, upaya itu dihalangi oleh pihak yang menyegel dan mengaku pemilik lahan. Hingga terjadi aksi dorong dan menyebabkan beberapa siswa cidera dan mendapat perawatan. (stg)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Maksimalkan Seluruh Potensi Irigasi Kota Solok

Kasus Lurah Kuraopagang Joget Dengan Biduan Masuk Tahap Pemeriksaan