Senin, 19 Juni 2017 15:34 WIB
BANDA ACEH – Sesosok mayat pria mengapung di laut Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, di bawah jembatan tidak jauh dari Masjid Baiturrahim, Minggu (18/6), sekira pukul 06.20 WIB. Warga sekitar pun kaget mendengan penemuan jenzah dimaksud.
Saat ditemukan, mayat pria diperkirakan berumur 48-50 tahun itu tidak diketahui identitasnya Kondisi itu menyulitkan petugas mengidentifikasi jasad tersebut.
Hanya ciri-ciri korban yang bisa dipublikasikan oleh polisi. Jasad mayat itu mengenakan baju koko hitam dan celana gelap. Bahkan, tak jauh dari lokasi mayat pria tersebut ditemukan, petugas juga mendapati tas hijau, sepatu pansus (dipotong bagian belakang), amplop bertuliskan My Bank, alat cukur jenggot, gunting, roti, topi hitam, celana cream dalam kondisi basah, dan sendal merek eiger.
Karena belum diketahui identitasnya, jasad pria tersebut telah dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh, untuk divisum. “Bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarga, silakan datang ke kamar mayat RSU Zainoel Abidin,” kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes T Saladin, kepada Prohaba, Minggu (17/6).
Kapolsek Ulee Lheue, AKP Elfutri, menjelaskan jasad pria malang itu pertama kali dilihat oleh Abdul Muis (48), saat melintas di sekitar jembatan. Dia melihat pria itu dalam posisi terapung.
Pensiunan TNI asal Peukan Bada, Aceh Besar, ini pun langsung melaporkan temuan tersebut ke Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Ulee Lheue, yang berdekatan dengan lokasi ditemukan mayat itu.
“Begitu kami mendapat informasi, saya dan personel langsung menuju ke lokasi kejadian. Anggota kami langsung turun ke air untuk menggevakuasi jenazah. Selanjutnya jenazah dievakuasi ke RSUZA menggunakan ambulans PMI Kota Banda Aceh,” sebut Elfutri.
Ia mengatakan, pemeriksaan tim identifikasi Polresta dan petugas medis RSUZA, tidak terlihat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Diduga, pria tersebut terpeleset saat berniat buang air kecil. Dugaan itu berdasarkan posisi resleting celana terbuka.
“Itu dugaan sementara. Tidak tertutup kemungkinan, meninggalnya korban disebabkan faktor lain. Tapi, intinya di sekujur tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dugaan kami, korban baru meninggal beberapa jam karena dari kondisi tubuhnya juga belum berubah dan tidak kaku,” ungkap Elfutri.(mir)