Lokasi favorit untuk Selfie
Tidak hanya sebagai tempat sembahyang warga Tionghoa, Kelenteng See Hin Kiong juga ramai dikunjungi masyarakat sebagai tempat wisata. Kebanyakan menjadikan Kelenteng See Hin Kiong tempat ber-selfie ria.
Kelenteng See Hin Kiong terletak di tengah-tengah Kota Tua di kawasan Pondok. Kelenteng See Hin Kiong sebenarnya telah lama berdiri, namun karena gempa pada 2009 lalu, kelenteng tersebut terkena dampaknya.
Kelenteng tersebut dibangun kembali, namun lokasinya tidak di tempat yang lama, tapi berjarak tak jauh dari kelenteng yang lama. Di tahun 2013 Kelenteng See Hin Kiong resmi dibuka kembali sebagai tempat rumah ibadah bagi umat Budha.
Setiap harinya selalu ada yang mengabadikan diri di depan Kelenteng See Hin Kiong. Kelenteng See Hin Kiong selain memiliki halaman yang cukup luas, arsitekturnya juga sangat menarik. Di mana ada patung-patung Budha kecil yang memiliki makna, lalu juga terlihat dari arsitektur bangunan yang sangat memiliki ciri khas.
Salah satu pengurus Kelenteng See Hin Kiong yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, kelenteng terbuka bagi siapa saja. Tidak hanya bagi yang ingin bersembahyang. Ia menyebutkan kelenteng buka setiap harinya dari pukul 06.00 sampai pukul 20.00.
“Sembahyang di kelenteng ini tidak ada jadwalnya, setiap waktu boleh. Tergantung panggilan dari hati masing-masing. Tapi dianjurkan setiap tanggal 1 dan 15 sesuai bulan Imlek,” kata pria yang telah berumur 71 tahun ini.
Ia melanjutkan, semenjak berdiri, Kelenteng See Hin Kiong sering dikunjungi, umumnya anak muda yang sekadar ingin berfoto-foto di depan kelenteng.
Bahkan kalau ada perayaan, seperti setiap Imlek kunjungan ke kelenteng semakin ramai. Ia tidak memiliki data pasti berapa orang yang mengunjungi kelenteng setiap harinya. Hal itu karena kelenteng yang terbuka tanpa harus mengisi buka daftar tamu.
Tapi, ia memperkirakan setiap harinya ada puluhan bahkan ratusan orang yang datang, apalagi pada malam harinya. Tidak hanya itu, ia menyebutkan ada juga yang datang dari luar kota untuk mengunjungi kelenteng ini.
“Ada juga yang datang dari luar daerah, biasanya mereka menggunakan bus pariwisata rombongan datang ke sini. Itu biasanya mereka datang siang. Lalu juga ada yang foto preweding di sini,” ungkapnya.
Selain wisatawan lokal, wisatawan asing atau mancanegara juga sering mengunjungi kelenteng tersebut. Setidaknya kelenteng ini memang telah wajar dijadikan objek wisata, melihat tempat dan kawasannya. Namun begitu, tetap untuk berapa jumlah wisatawan asing datang tidak jelas berapa jumlahnya.
“Wisatawan asing juga sering datang ke sini, mereka biasanya foto-foto juga. Kadang mereka minta izin untuk masuk ke dalam kelenteng. Tetapi sering tidak diperbolehkan, karena pakaian mereka yang kadang kurang sopan. Bagaimanapun kelenteng ini tempat rumah ibadah juga. Jadi kalau mau masuk ke dalam kelenteng harus berpakaian sopan,” terangnya.
Pengurus kelenteng ini menjelaskan, bahwa setiap wisatawan yang datang diperbolehkan masuk ke dalam kelenteng, asalkan berpakaian sopan dan kelenteng sepi atau tidak ada yang lagi beribadah. Namun begitu ia mengatakan bagi yang ingin masuk ke dalam kelenteng dilarang untuk berfoto di dalamnya.
“Kalau lagi ada yang sembahyang di dalam tidak boleh masuk, karena nanti akan mengganggu. Dan di dalam tidak boleh berfoto, itu di sana sudah ada tulisannya,” sebutnya yang mengatakan arti dari Kelenteng See Hin Kiong berarti istana bahagia di sebelah barat.
Kelenteng See Hin Kiong ini, tidak hanya diperuntukan bagi warga Tionghoa yang ada di Padang saja, dari luar kota juga sering melakukan sembahyang di kelenteng tersebut. Di bagian depan kelenteng terlihat ada patung singa langit yang berarti menjaga dari pengaruh jahat.
Lalu ada patung-patung kecil, seperti empat patung yang terletak di halaman depan di antaranya ada yang menutup mata, telinga dan mulut. Itu semua memiliki arti kalau harus menjaga penglihatan, pendengaran dan ucapan.
Ketika perayaan Imlek, kelenteng ini selalu dihiasi oleh lampu-lampu lampion, sehingga menambah keindahan dari kelenteng tersebut. Salah satu pengunjung yang ditemui Padang Ekspres, Refni, 23, mahasiswi sebuah universitas Kota Padang mengaku sering mengunjungi kelenteng.
Meskipun telah sering mengunjungi kelenteng ini, ia tidak pernah bosan untuk selalu berfoto di depannya. “Kelentengnya bagus, bersih, jadi saya suka kalau hunting foto di sini. Apalagi kalau pas Imlek banyak lampion-lampionnya jadi foto tambah bagus,” ujar perempuan berhijab tersebut.
Pengunjung lainnya, Aldo, 20, terlihat berfoto bersama temannya. Lelaki yang hobi fotografi ini, mengaku juga sering hunting foto di kelenteng bersama teman-temannya. Selain karena tempat yang berbeda, ia menyebutkan banyak spot-spot menarik lainnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.