Berbicara soal Pendidikan Karakter, di sekolah pendidikan karakter diterapkan untuk meningkatkan akhlak atau budi pekerti yang dapat membedakan peserta didik yang satu dengan yang lain. Tingkah laku peserta didik di sekolah diharapkan sesuai kaidah moral.
Dewasa ini sering muncul beberapa fenomena antara lain, meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/masyarakat, kelompok (geng) dalam tindak kekerasan untuk menunjukkan jati dirinya, penggunaan minuman alkohol yang sedang merambah di semua lapisan masyarakat dan semua usia, semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan bahkan ada yang berani menantang gurunya, rendahnya rasa tanggung jawab.
Hal ini sangat mengkhawatirkan karena bila semakin berkembang tanpa adanya suatu penanganan maka akan semakin cepat bangsa ini menuju kehancuran. Sebelum hal yang dikhawatirkan terjadi maka pembentukan karakter harus segera dilaksanakan dan digalakkan di seluruh jenjang pendidikan.
Pendidikan karakter yang ditumbuhkan pada peserta didik dapat dilakukan melalui proses pendidikan yang diintegrasikan melalui mata pelajaran yang ada. Dengan demikian dapat dikatakan betapa sesungguhnya pendidikan karakter ini, mempunyai arti yang sangat penting bagi perkembangan keperibadian peserta didik itu sendiri.
Bagi para guru di sekolah, harapan tersebut dapat diwujudkan melalui proses pembelajaran dengan pendekatan reflektif. Yakni penerapan pendidikan karakter melalui semua mata pelajaran yang dilakukan secara terintegrasi.
Sedangkan bagi orang tua di dalam keluarga, penanaman nilai-nilai pendidikan karakter biasanya dilakukan melalui proses pembiasaan dan peneladanan atau peniruan. Salah satu mata pelajaran yang dapat membentuk karakter peserta didik adalah pendidikan Seni budaya. Seni lukis menjadi bagian yang diajarkan dari pelajaran seni budaya.
Seni lukis merupakan pengekspresian cita rasa, ide, jiwa, emosi dan perasaan yang diluapkan melalui kreativitas manusia menjadi satu karya yang dapat dikatakan unik, indah.
Menanamkan karakter yang baik yang berasal dari nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat Indonesia perlu ditanamkan antara lain rasa cinta terhadap Tuhan Yang Maha Esa, jujur, disiplin, sopan, tanggung jawab, keadilan dan kepemimpinan, amanah, mandiri, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, kerja sama, percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah, baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai dan persatuan.
Pendidikan karakter tersebut dapat ditumbuhkan, salah satunya melalui pembelajaran seni lukis di sekolah. Di dalam pembelajaran tersebut mempelajari jenis-jenis karya seni lukis seluruh wilayah Indonesia, hal ini dapat ditanamkan rasa cita tanah air dan bangga menjadi bangsa Indonesia yang memiliki budaya yang beraneka ragam.
Pendidikan seni lukis peserta didik dituntut dalam berlatih dan menampilkan karya dan ditanamkan karakter yang akan menjadi kepribadiannya untuk bekerja keras, tekun, sabar, disiplin waktu, tanggung jawab dan mandiri.
Dalam proses berkreasi peserta didik akan merasakan bagaimana caranya sabar dalam menciptakan sesuatu, menemukan ide, media yang digunakan, mengolah warna, bertanggung jawab dengan apa yang diperbuatnya, jujur dan mandiri dalam proses berkreasi, disiplin dalam mengerjakan sesuatu agar bisa tepat waktu. Dalam hubungannya dengan pembentukan karakter maka seni lukis dapat menumbuhkan karakter berpikir kreatif pada peserta didik.
Melalui kreativitas melukis kepekaan anak-anak terhadap lingkungannya dilatih, diasah, dan ditumbuh kembangkan, serta perasaan halus sebagai naluri kemanusiaannya senantiasa dituangkan melalui goresan-goresan seni di atas kertas, sehingga terwujud karya seni berupa lukisan.
Adapun objek lukisan yang dibuat oleh anak-anak di Sekolah adalah menyangkut pemandangan alam yang dekat dengan peserta didik. Misalnya, lukisan tentang orang yang sedang melakukan interaksi dengan alam, kenampakan alam dan lain-lain.
Objek-objek seperti ini dijadikan pilihan, dengan harapan pada diri anak-anak tumbuh sikap mencintai lingkungannya, baik lingkungan fisiknya, lingkungan sosial, maupun lingkungan budayanya.
Ketika anak-anak melukis eloknya pemandangan alam di sekitanya, maka melalui imajinasinya itu, akan terjadi perubahan yakni dalam pikiran anak-anak akan muncul pengetahuan-pengetahuan baru mengenai lingkungan alam yang dilukisnya.
Misalnya, muncul pengetahuan tentang bagaimana menjaga lingkungan alam yang indah itu, agar tetap lestari. Bagaimana menata lingkungan agar lingkungan di mana mereka hidup tetap terlihat indah dan sehat, dan begitu seterusnya.
Jadi, melalui aktivitas melukis anak-anak akan mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri tentang objek yang dilukisnya. Melalui kegiatan melukis peserta didik dapat mengembangkan bakat dan kreativitas serta estetika pada diri dan menjadi kepribadian yang akan terpancar dalam sikap dan perbuatannya. Semua ini merupakan karakter yang diperlukan dalam membangun bangsa.(***)