Saat ini Indonesia sedang terjadinya penularan penyakit difteri, untuk mencegah penyakit tersebut kementerian Kesehatan Kota Tanjungpinang akan menerapkan Outbreak Response Immunitation untuk mencegah penularan penyakit difteri.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana melalui sambungan telepon dari Batam, Selasa, mengatakan imunisasi serentak di Kota Tanjungpinnag akan dilakukan mulai Februari 2018.
“Paling lambat sebelum akhir bulan, data sudah didapat dan dikirim ke Kemenkes, sehingga awal Februari mereka sudah bisa divaksin,” kata dia.
“Vaksin akan diberikan berkala, untuk tahap awal akan diberikan bulan Februari, kedua April, dan terakhir Juni,” kata dia.
Vaksin akan diberikan kepada bayi hingga remaja usia 19 tahun yang tinggal di kota itu.
Tanjungpinang ditetapkan sebagai daerah sasaran ORI difteri karena dua warganya pernah diduga menderita penyakit mematikan itu.
Meski berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium RSCM Jakarta, dua orang itu dinyatakan negatif difteri, namun pemerintah tetap memberlakukan pencegahan melalui ORI.
Baca Juga : GAGALNYA PARTAI GOLKAR MENGUSUNG KADER INTERNAL
Selain itu, Tanjungpinang juga merupakan ibu kota provinsi sehingga perlu penanganan lebih cepat.
“Makanya Kemenkes memutuskan untuk memberikan vaksin sebagai pencegahan dini,” ujarnya.
Sedangkan Kota Batam, tidak masuk menjadi daerah sasaran ORI, karena tidak ada satu pun warganya yang dicurigai menderita difteri. Meski jumlah penduduknya lebih banyak dibanding ibu kota provinsi.
Sementara itu, Dinkes Provinsi akan melakukan koordinasi bersama Dinkes Kota Tanjungpinang, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disduk-capil) serta Dinas Pendidikan untuk mendata jumlah penerima vaksin difteri.