in

Menristekdikti Pimpin Khataman Al-Quran di Unsyiah

ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof H Muhammad Nasir PhD Ak memimpin acara Khataman Al-Qur’an di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dalam rangka Nusantara Mengaji. Pengajian tersebut dipusatkan di Masjid Jami’ Kampus Unsyiah dan diikuti oleh beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta (PTN/PTS) di Indonesia, Minggu malam (14/5).

Khataman Al-Qur’an Serentak Perguruan Tinggi se-Indonesia ini diikuti 4 PTN dari luar Provinsi Aceh secara teleconferenre, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, dan Universitas Mulawarman Samarinda. Selain itu, pengajian serentak ini juga diikuti oleh sejumlah PTN/PTS di seluruh Aceh. Pada kesempatan itu Menristekdikti turut menyapa para rektor dan mahasiswa keempat PTN tersebut melalui teleconference.

Ia mengatakan, Nusantara Mengaji ini diinisiasi oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2009-2014) Muhaimin Iskandar dan Dr KH Ahsin Sakho Muhammad MA Alhafizh sebagai deklaratornya. Selanjutnya dilakukan deklarasikan bersama untuk Indonesia damai dan sejahtera. Nusantara Mengaji di Unsyiah ini merupakan kali kedua untuk pelaksanaan Nusantara Mengaji di kampus. Sebelumnya kegiatan ini berlangsung di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

“Pembacaan Al-Quran serentak ini diharapkan bisa membuat Indonesia menjadi tenang, damai, dan sejahtera,” katanya.

Prof Muhammad Nasir menjelaskan, Nusantara Mengaji awalnya diselenggarakan pada tahun 2016. Jumlah total peserta Nusantara Mengaji waktu itu sekitar 12 juta orang. Mereka semua mengkhatamkan (menamatkan, red) Al-Quran hingga 335 ribu kali.

“Hal ini baru ada di Indonesia dan kegiatan ini diusahakan untuk dilaksanakan secara terus-menerus,” jelasnya.

Sementara itu, Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng mengungkapkan, harus diakui bahwa berbagai persoalan bangsa selama ini bermuara pada satu alasan, yaitu semakin banyaknya orang cerdas, namun tidak memiliki karakter kebaikan dan nilai-nilai ketuhanan.

“Maka di saat kepercayaan kepada nilai-nilai religi semakin memudar, dan di saat bangsa dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang bermuara pada gesekan horizontal, serta ketika agama cenderung diposisikan sebagai sumber permasalahan, maka inilah saat yang tepat untuk benar-benar kembali kepada Al-Quran,” tegasnya.

Ia menuturkan, untuk itu Unsyiah sudah lama membentuk Unit Program Pendamping Pendidikan Agama Islam (UP3AI) sebagai laboratorium Mata Kuliah Umum Pendidikan Agama Islam. Program ini berisi materi-materi penambah keimanan, tahsin Al-Quran, hingga praktek ibadah. Alhamdulillah program ini berhasil untuk mengarahkan semanggat dan energi muda mahasiswa ke arah yang lebih bermanfaat dan dekat dengan nilai-nilai agama.

“Begitu juga dengan Nusantara Mengaji ini kita harap supaya tidak dipahami sebagai seremoni belaka, melainkan juga mampu mengetuk hati kita semua agar terikat dengan masjid, dan terhubung dengan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.

Kegiatan ini turut menghadirkan qari juara I tingkat internasional, Ustaz Masrur Ikhwan MA dan Ustaz H Sufyan Hadi, Forkopimda Aceh, para dekan dan ribuan mahasiswa Unsyiah. Kegiatan ini diakhiri dengan acara makan bersama hingga pukul 23.00 WIB.

Komentar

What do you think?

Written by virgo

Tiba di Palu, Selasa Buka Kongres PMII ke-19

Jakarta, Biarkan Aceh Merdeka