Jakarta (ANTARA) – Menteri Kebudayaan Ukraina, Oleksandr Tkachenko, mengeluhkan penggambaran stereotipe pada karakter orang Ukraina yang ditampilkan dalam serial Netflix “Emily in Paris”.
Tkachenko mencatat bahwa karakter asal Ukraina bernama Petra (diperankan oleh Daria Panchenko) yang muncul dalam musim kedua digambarkan sebagai seorang yang menipu Emily untuk mencuri pakaian dan aksesoris dari toko. Karakter ini juga digambarkan takut dideportasi dan memiliki selera mode yang buruk.
Baca juga: Lily Collins menikah dengan sutradara Charlie McDowell
“Di ‘Emily in Paris’ kami melihat karakter seorang perempuan Ukraina yang tidak dapat diterima. Hal ini juga ofensif. Apakah seperti ini orang Ukraina terlihat di luar negeri? Orang yang mencuri, ingin mendapatkan semuanya secara gratis, takut dideportasi? Seharusnya tidak begitu,” kata Tkachenko, dikutip dari Mirror pada Senin.
Sementara itu, seorang pemengaruh asal Ukraina Eugenie Hawrylko melalui media sosialnya pada 2021 juga pernah mempertanyakan mengenai gambaran stereotip orang Ukraina.
Peneliti asal Ukraina Olga Matveieva berpendapat bahwa sangat disayangkan penggambaran karakter Petra justru memarginalkan citra perempuan Ukraina pada umumnya.
“Stereotip berbasis kebangsaan tidak hanya memprovokasi ketidakseimbangan tetapi mempertahankan agresi. Mari berdamai, bukan lelucon yang menyinggung,” kata Matveieva.
Baca juga: Lily Collins berharap “Emily in Paris” lanjut musim ketiga
Serial “Emily in Paris” memotret lika-liku seorang perempuan asal Amerika bernama Emily (diperankan oleh Lily Collins) yang bekerja di ibukota Prancis. Selama tinggal di Paris, ia mengalami benturan budaya hingga permasalahan cinta.
“Emily in Paris” merupakan salah satu serial terpopuler di layanan streaming tersebut. Hingga kini, “Emily in Paris” telah meluncurkan dua musim. Terbaru pada 22 Desember 2021, serial ini menayangkan musim kedua dengan 10 episode.
Tkachenko mengatakan pihaknya telah menyampaikan keluhan mengenai gambaran karakter stereotip tersebut kepada Netflix, namun menurutnya tanggapan yang diberikan “cukup diplomatis”. Menurutnya, Netflix hanya menanggapinya dengan ucapan terima kasih dan telah menampung kritikan yang ia keluhkan tersebut.
“Kami sepakat bahwa pada tahun 2022, kami akan melakukan kontak dekat untuk mencegah kasus seperti itu. Posisi publik yang aktif seperti itu akan membantu memastikan sikap orang Ukraina diperhitungkan dalam pembuatan film di masa depan,” kata Tkachenko.
Baca juga: Enam hal yang dinanti dari “Emily in Paris” musim kedua
Baca juga: “The Umbrella Academy” musim ketiga rilis poster pemain utama
Baca juga: Netflix rilis tanggal tayang “All of Us are Dead”
Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2022