Belasan Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas III Suliki Kabupaten Limapuluh Kota mengikuti program hapus tato yang digelar pihak Lapas bekerjasama dengan klinik kecantikan, tak tanggung-tanggung, klinik kecantikan tersebut langsung menurunkan seorang dokter spesialis kulit untuk program hijrah itu.
Kepala Lembaga Permasyarakatan Kelas III Suliki, Kamesworo menyebutkan bahwa kegiatan halus tato yang dilakukan merupakan bagian dari pembinaan serta untuk mewujudkan LAPAS Suliki menjadi Lapas Pesantren. Ke depannya ia berharap WBP yang telah selesai menjalani pembinaan (menjalani masa hukuman) bisa diterima di tengah keluarga dan masyarakat.
Selain itu juga menghilangkan stigma bahwa mereka yang masuk penjara tidak bisa berubah menjadi baik dan akan kembali mengulang perbuatan melanggar hukum.
”Iya, hari ini kita laksanakan kegiatan penghapusan Tato belasan warga binaan yang merupakan bagian dari menjadikan Lapas Suliki menjadi Lapas Pesantren, juga menghilangkan stigma negatif terhadap WBP yang selesai menjalani pembinaan,” sebut Kamesworo, Senin (26/12/2022).
Ia juga menambahkan, dengan dihapusnya tato di berbagai bagian tubuh WBP itu, mereka dapat diterima kembali di tengah keluarga dan masyarakat setelah bebas nantinya.
Kegiatan hapus tato yang pertama kali digelar itu, diminati oleh Warga Binaan lapas Suliki. Namun karena karena keterbatasan alat dan tenaga medis kegiatan hapus tato dibagi dua sesi dalam kegiatan yang akan digelar Januari 2023 nanti. (*)