Palembang, BP
Dua orang akademisi dari Sumatera Selatan (Sumsel) Dr Arwan MPd.i dan Marwansyah MPd.i melaunching dan menggelar bedah buku mereka berjudul “Kiat Sukses Menulis Ilmiah”, Jumat (5/2) yang diterbitkan oleh penerbit Aksara Pena di Roca Cafe, Palembang.
Sedangkan yang menjadi pembedah buku adalah Kabid SMA Disdik Sumsel 2015-2020 H Bonny Syafrian SE MM dan Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sumsel Drs H Kusrin MM dan moderator Wanda Lesmana M.Pd.
Turut hadir kalangan guru, dosen dan mahasiswa yang ada di Sumsel dan dimeriahkan dengan musik dari Randi dan penampilan terakhir.
Menurut Dr Arwan MPd.i, proses pembuatan buku ini sangat sederhana dimana dari diskusi dirinya menemukan kawan-kawannya yang berprofesi guru yang tidak bisa naik pangkat dan tidak bisa menulis karya ilmiah.
“ Guru-guru yang kuliah S2, S1 itu terbentur ketika menyusun skripsi dan tesis , sehingga kita berpikir , apa masalah, setelah ketemu masalahnya baru kita berpikir apa kesulitan mereka menulis,” katanya.
Umumnya kesulitan menulis menurutnya dianggap susah dan sulit, sehingga melalui buku ini dia menyederhanakan permasalahannya supaya bisa menulis, karena menulis menurutnya bukan sesuatu yang sulit tapi biasa biasa saja seperti menulis pada umumnya.
Dalam menulis buku ini dia mengaku tidak ada kendala, namun terpenting bagaimana menyesuaikan temanya .
“ Kalau seperti UIN temannya seperti apa, UMP seperti apa, PGRI seperti apa, jadi dalam hal menulisnya dalam hal jurnal dan menulis tesis dan sebagainya itu saja, “ katanya.
Dia juga menyarankan untuk siswa jangan di hindari siswa untuk menulis bahkan harus di dorong dengan memberikan banyak tugas untuk menulis tetapi temanya menurutnya jangan ditentukan .
“ Jadi anak-anak bakatnya kemana, menulisnya tentang apa tentang olahraga, tentang seni tentang saint dan tehnologi itu silahkan mereka menulis dengan cara mereka , tidak dibatasi dengan tema-tema tertentu,” katanya.
Saat ini menurutnya yang terjadi adalah guru memaksakan mata pelajaran tertentu sementara bakat minat anak tidak sama.
“Jadi didorong anak untuk menulis, kemudian sekolah memfasilitasi supaya mereka punya wadah mungkin majalah, mungkin menulis di buku , membuat buku, mungkin mereka ke media massa, tetapi paling tidak menulis sudah gampang di twiter bisa menulis di Facebook, saya kira wadahnya sudah tersedia,” katanya pria yang juga seorang birokrat.
Sedangkan Marwansyah MPd.i menambahkan pembuatan buku ini menghabiskan waktu tiga bulan dimulai dari proses pengumpulan bahan-bahan hingga selesai.
Sedangkan Kabid SMA Disdik Sumsel 2015-2020 H Bonny Syafrian SE MM berharap buku ini bisa menginspirasi guru, mahasiswa untuk berani menulis .
“ Menulis itu sulit tapi kalau tidak di mulai tidak akan pernah akan terjadi , buku ini sudah memprovokasi banyak orang , termasuk juga saya terprovokasi, saya juga akhirnya pengen menulis ,” katanya.
Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sumsel Drs H Kusrin MM menilai buku ini banyak sekali manfaatnya.
“ Buku-buku sangat menarik termasuk yang membuat judul ini , memang kadang-kadang seperti itu, kita ini kadang-kadang orang sibuk , membuat karya tulis ilmiah, membuat skripsi, membuat tesis, kok yang ditanya judulnya dulu, bukan masalah , mestinya masalah dulu setelah ini selesai baru buat judulnya dulu, ini saya sangat setuju,” katanya.#osk