in

Minggu Depan, Irigasi Lubuklaweh Kembali Teraliri

Perbaikan tanggul irigasi Lubuklaweh yang mengairi ratusan hektare sawah dan puluhan kolam ikan di Kelurahan Tarantang, Kecamatan Lubukkilangan, Kota Padang, terus dikebut. Dua alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Padang dan Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS) Sumbar diturunkan.

Pantauan Padang Ekspres, Rabu (18/10) sekitar pukul 11.00 di lokasi bendungan berada, tampak dua unit ekskavator melakukan pengerukan sendimen lumpur, sepanjang sekitar 500 meter dari pintu irigasi hingga lokasi tanggul yang jebol. 

Feri Yanto Irawan, salah seorang warga Tarantang  menyebutkan persoalan jebolnya tanggul Lubuklaweh sudah berulangkali terjadi. Selama ini, warga sekitar membantu memperbaiki dengan menumpuk batu kali di sekitar tanggul. Sehingga air tetap mengalir ke bendungan Lubuklaweh.

“Tahun 2005 lalu, juga pernah terjadi seperti ini, namun waktu itu masih bisa diatasi. Tapi sekarang ini, hampir 15 meter tanggul semi permanen jebol. Dan kami tidak bisa berbuat apa-apalagi,” sebut pria yang juga ketua petani kolam ikan di kelurahan itu.
Selain jebolnya tanggul Lubuklaweh, dikatakan Feri, keadaan semakin diperparah terjadinya endapan lumpur di pintu irigasi permanen setebal lima meter. 

“Dengan kondisi ini, tidak mungkin, air mengalir ke pintu irigasi. Karena endapan lumpur terlalu tinggi dan butuh pengerukan dari pintu irigasi hingga ke lokasi tanggul yang jebol, dengan jarak sepanjang 500 meter,” kata Feri.

Katanya, warga Tarantang mengharapkan dibangunnya tanggul permanen di lokasi bekas tanggul yang jebol tersebut. Jika diperbaiki semi permanen, berkemungkinan tanggul itu akan jebol lagi jika air besar, karena arus air sangat deras. “Batang Arau ini, arusnya sangat deras. Jika hujan melanda, tanggul semi permanen yang bakal dibuat, tidak akan kuat menahan arus air sungai,” ulasnya.

Darwanto, warga lainnya mengaku, bukan hanya pembuatan tanggul permanen dan pengerukan endapan lumpur yang dibutuhkan, namun normalisasi Batangarau di sekitar Kelurahan Tarantang juga mendesak. “Pengikisan tanah terus terjadi di sekitar aliran sungai. Jika tidak dilakukan normalisasi, saat air besar bisa saja rumah-rumah warga hanyut dibawa air,” ucapnya. 

Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Kesos dan PM) Kelurahan Tarantang, Syahrial menyebutkan, jika pengerjaan pengerukan sendimen lumpur di pintu irigasi Lubuklaweh hingga tanggul semi permanen Lubuklaweh telah berlangsung selama dua pekan. “Alhamdulillah, setidaknya dari pengerukan selama dua minggu ini, telah berhasil diangkat lumpur sekitar 75 persen,” ujarnya.

Syahrial, memprediksi, dengan pengerukan yang sudah mencapai 75 persen itu, dalam satu minggu ke depan aliran irigasi Lubuklaweh akan normal kembali. “Minggu depan, InsyaAllah, irigasi Lubuklaweh bakal kembali normal. Dan permintaan warga untuk pembuatan tanggul permanen, bakal saya sampaikan ke instansi terkait,” ucapnya.

Lurah Tarantang Syahril menyebutkan sudah lima hari ini bendungan tersebut mulai diperbaiki.  Saat ini, masih dalam tahap pengerukan. Pekerjaan perbaikan  bendungan terkendala cuaca. Pasalnya cuaca sebentar panas sebentar hujan. “Jika hujan terpakasa pekerjaan dihentikan,” tuturnya.

Camat Lubukkilangan Yalmasril, menyebutkan, bendungan tersebut besar manfaatnya bagi warga Tarantang. “Bendungan ini, airnya juga dimanfaatkan warga kecamatan tetangga,” tukasnya. 

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,  (DPUPR) Kota  Padang Fadelan Fitra Masta mengklaim dua minggu ke depan pengerukan endapan lumpur dan pembuatan tanggul sederhana di bendungan Lubuklaweh selesai dikerjakan. “Sejauh ini ,pengerjaannya sudah mencapai 75 persen,” katanya.

Fadelan mengaku  masih fokus melakukan penanggulangan tanggul yang jebol dan melakukan  pengerukan endapan lumpur di sekitar pintu irigasi Lubuklaweh tersebut. “Kami selesaikan, satu-satu dulu. Yang penting, sawah dan kolam warga bisa dialiri air dari Batang Arau secepat mungkin,” ucapnya.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Surya Djufri mengatakan, pihaknya bakal membuka komunikasi dengan Pemko Padang untuk pembuatan tanggul permanen yang diharapkan warga sekitar. “Tentu, yang tau teknisnya Dinas PUPR. Kami akan buka komunikasi seperti apa penanganan yang cocok untuk tanggul Lubuklaweh itu,” kata politikus Partai Demokrat ini.

Namun, menurut Surya Jufri penanggulangan yang dilakukan oleh Pemko saat ini, sudah tepat dan dalam waktu dekat aliran irigasi bakal normal kembali. Karena sudah dilakukan pengerukan endapan lumpur di pintu air irigasi tersebut. 

“Antisipasi yang sudah dilakukan sejauh ini, sudah benar. Dan apa yang diharapkan warga akan kami koordinasikan secepatnya dengan dinas terkait,” katanya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Sekuriti Yos Sudarso Meminta Maaf Kepada Lanal Batam

Dua Rumah Sakit Bridging Aplicares BPJS