Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengkritisi kebiasaan masyarakat Indonesia saat ini. Masa lalu, sehabis magrib masyarakat langsung mengaji bersama. Saat ini kebiasaan itu berganti dengan melihat smartphone dan sibuk dengan televisi.
“Pemenuhan hiburan saat ini sudah menjadi keseharian masyarakat. Akibatnya, aktivitas produktif tidak dilaksanakan dengan baik,” kata Lukman Hakim Saifuddin saat Pembukaan MTQ ke-37 Nasional tingkat Sumbar, kemarin.
Ia mengatakan dengan pelaksanaan MTQ mampu membangkitkan nilai-nilai luhur masyarakat. Apalagi pada masyarakat Minangkabau yang keseharian menganut prinsip adat basandi syarak syarak basandi kitabullah harus mendorong masyarakat kembali pada nilai-nilai Al Quran. “MTQ juga diharapkan mampu merekat umat Islam dalam berbagai sudut keagamaan,” harapnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit berharap pelaksanaan MTQ tingkat nasional pada tahun 2020 mendatang berlangsung di Sumbar.
“Kami di Sumbar telah mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung. Untuk itu kami berharap agar Menteri Agama memenuhi keinginan masyarakat Sumbar ini,” harap Nasrul Abit.
Mantan Bupati Pesisir Selatan ini menjelaskan, tujuan MTQ yang utama ada pada faktor perubahan perilaku untuk pertahankan nilai-nilai luhur. “Konsistensi semua pihak baik daerah maupun provinsi mampu memupuk kecintaan terhadap Al Quran sebagai pedoman hidup,” ucapnya.
Sementara itu Wali Kota Pariaman Mukhlis Rahman mengatakan kehadiran Menteri Agama sebagai motivasi untuk meningkatkan pembangunan keagamaan.
“MTQ ke-37 ini memperlombakan 10 cabang lomba dan 62 golongan,” ungkapnya.
Saat ini sistem yang dilaksanakan lebih tetap dan jelas dengan e-MTQ. “Dengan sistem ini cukup daftar lewat internet dan memudahkan,” ucap Mukhlis Rahman.
Acara ini dihadiri seluruh kepala daerah dari 19 kabupaten/kota di Sumbar serta Forkopimda Provinsi Sumbar dan Pariaman. Dimeriahkan dengan tarian massal dan penandatanganan prasasti oleh Menag RI. (*)
LOGIN untuk mengomentari.