Bayern Muenchen kemarin sudah melakoni laga keempatnya sejak restart Bundesliga. Meski sudah menjalankan kewajiban bermain, toh pendapatan para pemain Bayern tetap saja berkurang. Ya, gaji Manuel Neuer dkk dipotong lagi.
Padahal, bayaran mereka sejak Maret lalu sudah dipotong 20 persen. ”Sangat memuaskan melihat skuad kami memahami situasi dalam klub. Mereka bersedia kembali menyerahkan sebagian bayarannya hingga akhir musim,” ungkap Presiden Bayern Herbert Hainer kepada Bild.
Tak diketahui berapa persentase pemotongan gaji yang diberlakukan kembali oleh pihak klub berjuluk Die Roten tersebut. Heiner pun enggan mengungkapkannya. Termasuk apakah ada kemungkinan gaji bakal dipotong lagi. Sebab, seperti diketahui, restart Bundesliga tersebut memang dijadwalkan berakhir bulan depan.
Namun, selain potensi Bundesliga molor, musim Bayern masih ada di ajang Eropa yang kemungkinan berakhir pada Agustus. Hanya, seperti dilansir laman Sport 1, keputusan itu dikeluarkan karena finansial belum stabil.
Sebab, meski sudah bisa bermain, Bayern dan klub-klub kontestan Bundesliga lainnya tak mendapatkan pemasukan dari pertandingan. Sebab, laga-laga Bundesliga dimainkan tanpa penonton. Sementara itu, Bayern harus menggaji pemain dan karyawan non-pemain yang kembali aktif.
Heiner pun mengakui besarnya beban finansial yang masih harus ditanggung klubnya. Karena itu, pria berusia 65 tahun tersebut memuji kebesaran hati Neuer dkk. ”Inilah solidaritas di tim kami yang bisa ditunjukkan para pemain di depan publik. Kami menghargainya,” sambung Heiner.
Diketahui, beban gaji Bayern untuk tim sepak bola dalam semusim mencapai EUR 336,2 juta (Rp 5,49 triliun). Bayern termasuk sebagai klub dengan pengeluaran gaji tertinggi di Bundesliga musim ini.
Lanjutan Liga Champions kemungkinan digelar pada akhir Juli. Bayern otomatis memiliki jeda hampir sebulan begitu Bundesliga rampung on schedule plus laga-laga DFB-Pokal. Heiner berharap jedanya tak terlalu lama. ”Kami tak merasa jika itu (jeda terlalu lama) akan merugikan. Kami lebih melihat ke sisi olahraganya,” ucap Heiner.
Ketika melakukan pemotongan gaji pada Maret lalu, Bayern memang cuma menyebutkan 20 persen. Bayern tak menambahkan klausul-klausul lainnya, termasuk ketika musim ini kembali digulirkan. Klausul seperti itu yang justru dibeberkan klub rivalnya, Borussia Dortmund.
Die Borussen, julukan Dortmund, memberlakukan potongan gaji 20 persen dalam periode ketika Bundesliga tidak bergulir. Tetapi, begitu Bundesliga kembali bergulir, angka potongannya akan menurun. Dengan Bundesliga bergulir tanpa penonton seperti saat ini, Marco Reus dkk hanya dikenai potongan gaji 10 persen.
Di satu sisi, pemain layak menuntut gaji penuh lagi karena telah kembali bermain. Tetapi, di sisi lain, pendapatan klub tak seperti saat sebelum pandemi covid-19. Di Union Berlin, Sebastian Polter bahkan harus menerima konsekuensi tak dimainkan karena menolak bayarannya dipotong.
Dilansir laman FAZ, Gregor Leiter sebagai agen Polter sampai mengecam keputusan klub promosi Bundesliga itu. ”Mereka (Union Berlin) menuduh seseorang dengan alasan solidaritas. Padahal, mereka ingin memaksakan keinginannya kepada klien kami. Kebijakan yang aneh ketika Anda di negara konstitusional seperti Jerman,” kecam Leiter. (ren/bas/jpg)
The post Muenchen Pangkas lagi Gaji Pemain appeared first on Padek.co.