in

Museum Louvre Abu Dhabi Resmi Dibuka

Jika selama ini Museum Louvre identik dengan Paris, Perancis, sekarang tidak lagi. Museum tersebut juga dibuka di Kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Bangunan senilai GBP 1 miliar atau setara Rp 17,7 triliun itu diresmikan pada Rabu (8/11) oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Wakil Presiden UEA Shaikh Mohammad bin Rashid Al Maktoum. Namun, baru pada tanggal cantik (11/11) museum tersebut dibuka untuk umum. 

Macron memuji keindahan museum yang didesain arsitek Perancis Jean Nouvel tersebut. Menurut dia, Nouvel tidak hanya membuat bangunan biasa, tetapi telah menciptakan sebuah kuil keindahan. Macron berharap keindahan seni di dalam museum tersebut bisa menjadi jembatan untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah. ”Keindahan akan menyelamatkan dunia,” ujarnya mengutip kata-kata penulis Rusia Fyodor Dostoyevsky.

Pujian senada dilontarkan oleh Al Maktoum. Pria yang juga menjabat perdana menteri UEA itu menyebut Museum Louvre Abu Dhabi sebagai kebanggaan budaya UEA. ”Ini akan menyatukan Timur dan Barat, menunjukkan kemampuan kami memerangi kegelapan dengan cahaya,” tuturnya. 

Kesepakatan pembangunan museum itu ada sejak 2007, tapi mantan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy baru meletakkan batu pertama pada 2009. Rencananya, pembangunan selesai pada 2012. Tapi, berbagai kendala di lapangan membuat semua prosesnya mundur. UEA dikabarkan membayar cukup mahal agar bisa memakai nama Louvre. 

Ada 620 karya seni dan artefak yang akan dipajang secara permanen. Sebanyak 235 lainnya dipinjami sementara pemerintah Perancis. Beberapa di antaranya yang bisa dilihat pengunjung adalah karya-karya dari Van Gogh, Gauguin, Picasso, seniman Amerika Serikat (AS) James Abbott McNeill Whistler, dan seniman Tiongkok Ai Weiwei. Berbeda dengan Louvre di Paris, tidak ada karya seni yang berbau telanjang di Abu Dhabi. 

Museum Louvre Abu Dhabi memiliki 55 ruangan. Sebanyak 23 di antaranya galeri permanen. Tak satupun ruangan serupa. Dome 8 lapis seberat 7.500 ton menutup bagian atas museum. Sekilas dome itu mirip dengan sarang lebah. Dome tersebut tidak hanya berfungsi melindungi museum, tetapi juga memberikan pencahayaan alami. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Menakar Wujud Menghargai Jasa Kepahlawanan Lewat Monas Bela Negara

Masih Banyak Perusahaan Bandel