Jakarta (ANTARA) – Rafael Nadal harus kembali menelan kekalahan pada babak penyisihan grup ATP Finals usai takluk dari tangan petenis Kanada Felix Auger-Aliassime di Turin, Italia, Selasa waktu setempat.
Petenis Spanyol berusia 36 tahun itu kalah 3-6, 4-6 dari Auger-Aliassime, menyusul kekalahannya dari Taylor Fritz pada laga Minggu.
“(Ada) beberapa hal positif. Saya bisa memainkan dua turnamen dalam tiga pekan terakhir. Itu hal yang positif, sesuatu yang tidak bisa saya lakukan untuk sementara waktu,” kata Nadal, seperti disiarkan laman ATP.
Baca juga: Nadal kalah dari Fritz pada laga pembuka ATP Finals
“Saya rasa saya tidak lupa bagaimana cara bermain tenis, bagaimana menjadi cukup kuat secara mental. Saya hanya perlu memulihkan semua perasaan positif ini dan semua kepercayaan diri ini dan semua mentalitas kuat yang saya butuhkan untuk berada di level yang saya inginkan.”
“Saya tidak tahu apakah saya akan mencapai level itu lagi. Tetapi yang tidak saya ragukan adalah bahwa saya (siap) mati untuk itu.”
Nadal menikmati paruh pertama musim yang menonjol, merebut empat gelar tingkat tur, termasuk Australian Open dan Roland Garros. Namun, dia hanya memainkan delapan pertandingan tingkat tur tunggal sejak Wimbledon karena cedera.
Nadal berjuang untuk menghadapi servis Taylor Fritz dalam pertandingan pembuka grup hijau, dan mengakui bahwa dia merasa kesulitan saat membalas melawan Auger-Aliassime.
Baca juga: Djokovic akan dapat visa untuk tampil di Australian Open 2023
“Saya akan berjuang sampai akhir, tetapi ketika semuanya berjalan seperti itu, sulit untuk mengubah dinamika dan hasilnya, terutama dalam keadaan seperti ini,” ujar Nadal.
“Dengan permukaan ini, bermain melawan server besar, pemain hebat, (saya) tidak perlu mengeluh, saya hanya harus menerima bahwa itulah yang kita miliki hari ini. Lawan memainkan poin kunci dengan lebih baik.”
Sementara itu, Auger-Aliassime, yang berusia 22 tahun, senang bisa mengalahkan idola masa kecilnya Nadal untuk pertama kalinya dalam tiga penampilan.
Auger-Aliassime hampir mencapai prestasi tersebut dalam pertemuan tingkat tur di Roland Garros pada Mei, tetapi petenis legendaris itu akhirnya menang dalam lima set epik.
“Saya tidak yakin apakah saya akan berada di sini suatu hari nanti atau apakah saya hanya bisa memimpikannya,” kata Auger-Aliassime.
“Perbedaan usia sangat besar, dan itu membuktikan betapa dia seorang juara dan teladan yang luar biasa karena dia masih di sini di usia 36 tahun, bertarung melawan pria berusia 20-an. Dia adalah seorang juara yang hebat dan memiliki sikap yang hebat,” imbuhnya.
Baca juga: Djokovic pupuskan mimpi Tsitipas untuk jadi pemuncak peringkat ATP
Baca juga: Aldila Sutjiadi batal ikuti Argentina Open karena terkendala visa
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA 2022