in

Ngaku Wartawan ‘Peras’ Kepala Sekolah

Rabu, 7 Juni 2017 15:34 WIB

MEULABOH – Seorang pria FZ bersama rekannya MR, yang mengaku dari sebuah surat kabar mingguan, Selasa (6/6) siang, mendatangi sekolah MAN Meulaboh. Belakangan keduanya malah terkesan berusaha memeras Kepsek MAN.

Kepsek MAN Suhadi, lalu menghubungi beberapa awak media di Meulaboh, dan tak ayal dua jurnalis itu dikonfrontir oleh pekerja media di Meulaboh. Keduanya memberikan jawaban yang berbelit-belit, dan nyaris dihakimi awak media setempat. 

Keterangan yang diperoleh Prohaba di lokasi kejadian menyebutkan, FZ yang mengaku berasal dari Panton Labu, Aceh Utara dan MR berasal dari Samalanga, Bireuen, sebelumnya sempat mendatangi Suhadi bersama seorang rekan mereka yang lain berinisial AB.

Ketiganya datang ke MAN Meulaboh, Aceh Barat pada Senin (5/6) lalu dengan dalih akan memberitakan sebuah persoalan di sekolah agama tersebut, dengan dalih ada kaitan dengan persoalan politik di daerah setempat.

Namun bukannya melakukan tugas jurnalistik, ketiga oknum tersebut akhirnya menawarkan iklan kepada kepala sekolah dengan alasan sebagai ulang tahun media mereka.

Karena merasa janggal dan curiga, pada Selasa siang Suhadi menghubungi sejumlah rekan-rekan wartawan yang selama ini bertugas di Aceh Barat guna mencari tahu siapa ketiga oknum yang mengaku dari sebuah media lokal tersebut.

Akhirnya, sejumlah awak media datang ke MAN Meulaboh guna mengetahui siapa yang patut diduga telah memanfaatkan profesi wartawan untuk kepentingan pribadi.

Saat ditanyai wartawan, FZ memberikan keterangan berbelit-belit dan mengaku baru beberapa bulan berprofesi sebagai wartawan lokal. Semula ia mengaku tinggal di Meulaboh dan Nagan Raya, namun setelah didesak ia mengaku mengaku berasal dari Aceh Utara dan datang ke Meulaboh untuk belajar sebagai wartawan bersama dua rekannya yang lain.

Keterangan lain yang membuat awak media geram, ia memberikan keterangan berubah-ubah dan ia mengaku disuruh oleh pria berinsial AB. Namun hingga berita ini ditulis, pria berisial AB tak diketahui dimana jejaknya meski sebelumnya sempat berkomunikasi melalui Handphone.

Sedangkan MR mengaku sebagai sopir dan penunjuk jalan. Mereka datang ke sejumlah kabupaten/kota di wilayah pantai barat selatan Aceh dengan tugas jurnalistik. Namun saat ditanyai peliputan apa saja yang telah dilakukan selama ini, MR mengaku dirinya bukan wartawan dan hanya sebagai sopir saja.

Karena persoalan ini berbelit-belit dan menghindari hal yang tak diinginkan, sejumlah awak media menghubungi petugas kepolisian di Mapolres Aceh Barat guna menyelesaikan persoalan itu.

Kasat Reskrim Polres Aceh Barat AKP Fitriadi bersama sejumlah anggota polisi juga datang ke MAN Meulaboh untuk mengetahui persoalan tersebut.

MR dan FZ sempat digeledah polisi karena memberikan keterangan berbelit-belit dan mobil mereka juga digeledah polisi. Namun polisi tidak menemukan barang terlarang kecuali bukti order iklan dalam jumlah besar.

Karena tak ditemukan adanya indikasi tindak pidana dengan aksi mereka, keduanya dilepaskan polisi. MR dan FZ akhirnya juga sempat membuat surat pernyataan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan mereka dikemudian hari, seperti yang terungkap kemarin.

Sebelumnya, Kepala MAN Meulaboh, Suhadi kepada wartawan mengatakan dirinya terpaksa menghubungi awak media di Meulaboh lantaran curiga dengan gerak-gerik kedua oknum yang mengaku sebagai wartawan.(edi)

What do you think?

Written by virgo

Presiden Lantik Pejabat UKP Pembinaan Ideologi Pancasila

Api Hanguskan Tiga Rumah di Meulaboh