in

Ngincar Film Anyar sampai JJS Ditemani Kucing

LIBURAN: Anggota komunitas pecinta hewan yang sedang liburan bersama hewan peliharaannya. F-istimewa/rini untuk Tanjungpinang pos

Rencana Liburan Warga Tanjungpinang di Malam Pergantian  Tahun

Banyak pilihan objek wisata di malam pergantian tahun. Tapi, sebagian besar warga Tanjungpinang justru lebih memilih jalan-jalan santai (JJS) dengan kucing, atau menyeberang ke Batam untuk menyaksikan film-film anyar yang diputar di bioskop. 

Tanjungpinang – Bulan Desember selalu identik dengan musim penghujan. Hampir di malam pergantian tahun dihadiahi rintik gerimis.

Sejumlah objek wisata diprediksi ramai di malam menyambut tahun baru. Pantai Trikora, Bintan salah satu objek wisata murah meriah yang bakal diserbu masyarakat Ibu Kota, Tanjungpinang, selain warga dari luar Pulau Bintan.

Wisatawan lokal maupun mancanegara jauh-jauh hari telah memesan kamar di sejumlah resort di pesisir pantai itu. Malah, ada yang sudah memesan gubuk-gubuk kecil.

Tidak sedikit, warga Tanjungpinang yang justru memilih hengkang dari Tanah Gurindam. Mereka justru ingin melihat keindahan malam pergantian tahun dengan kepadatan gedung pencakar langit sebagai lokasi libur akhir tahun.

”Liburan ke pantai sudah bosan. Hampir setiap minggu liburannya ke pantai,” ujar yudha, warga Tanjungpinang. Ia sudah menjadwalkan liburan ke Kota Batam.

”Jumat nanti kami ke Batam, bawa keluarga,” ujarnya.

Yudha mengungkapkan alasannya menghabiskan liburan ke Batam. Karena di Batam nanti, dia mengincar film-film baru yang akan ditayangkan di bioskop.

”Saya rasa hampir setiap orang Tanjungpinang kalau liburan ke sana (Batam, red) incarannya bioskop bang, sebab di tempat kita kan belum ada itu (bioskop, red),” jawabnya.

Lain dengan Pratiwi (36). Ibu rumah tangga ini, memilih belanja sebagai rutinitas liburannya ke negeri seberang (Batam, red) tersebut.

Baginya, mall-mall yang ada di Batam selalu menyuguhkan barang-barang yang beda dari ragam toko di Tanjungpinang.

”Seru saja, belanja akhir tahun itu banyak diskonnya. Yang dibeli ya barang-barang yang tidak ada di Tanjungpinang, banyak kok,” kata dia penuh semangat.

Meski demikian, Tiwi menyiasati dengan kematangan anggaran yang disediakan. Takut terlalu boros, pos-pos belanja sudah dikonsep jauh-jauh hari.

”Uangnya ya kita rincikan, buat tiket berapa, penginapan berapa, terus belanja berapa, jangan lupa oleh-oleh pulang bawa donat,” tambahnya menjelaskan.

Ya… donat salah satu jajanan wajib warga Tanjungpinang yang berkunjung ke sana. Lewat branded khas salah satu perusahaan kue tersebut seakan menegaskan bahwa si pembawa oleh-oleh memang benar-benar baru pulang dari Batam.

Namun, tentunya, tidak semua warga Tanjungpinang yang setuju dengan model liburan selayaknya Yudha dan Tiwi. Masih banyak cara lain yang bisa dilakukan guna merefleksi diri terhadap pergantian tahun.

Musrini, misalnya, salah satu pengacara muda ini, justru memilih tetap berdiam di negeri pantun. Bukan karena keterbatasan biaya liburan, baginya persiapan awal tahun merupakan alasan kuatnya untuk berlibur di sekitaran Kota Tanjungpinang.

”Ini kan zamannya defisit, sayang kalau uang dihabiskan untuk foya-foya, kalau saya sudah buat agenda sama teman-teman untuk liburan dengan hewan kesayangan,” ujarnya memberikan alasan berbeda.

Lanjutnya, hewan peliharaan merupakan obat stresnya dibandingkan cuci mata ke daerah lain. Selain hemat, berlibur bersama hewan kesayangan bisa memberikan dampak positif bagi emosional.

”Biasanya, peliharaan jadi lebih intens dengan ownernya, terus seru aja, kan rame-rame bawa hewan, bisa ketawa bareng,” tambah si pecinta kucing ini yang sudah membuat rute liburan bersama hewan kesayangan.

Metode liburan versi Rini ini ternyata didukung dengan tim sesama pecinta hewan lainnya, seperti komunitas reptil dan komunitas burung, yang turut serta memeriahkan waktu liburan akhir tahun bersama hewan kesayangan. (Yoan S Nugraha)

What do you think?

Written by virgo

Sriwijaya Satukan Udara di Kepulauan Riau

Ngerasa Jadi Murid Baru