in

OJK: Pasar Modal Sumber Pembiayaan Jangka Panjang

Pendanaan melalui pasar modal Indonesia pada 2017 mencapai sebesar 254,5 triliun rupiah, naik sekitar 30,27 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa pemanfaatan pasar modal Indonesia sebagai alternatif sumber pembiayaan jangka panjang mengalami peningkatan, bahkan pada 2017 dapat mengimbangi penyediaan pembiayaan dari perbankan.

“Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk terus membangun kredibilitas dan pendalaman pasar modal kita sehingga ke depannya pasar modal Indonesia menjadi lebih berperan lagi dalam menggerakkan roda ekonomi nasional dan lebih berdaya saing di kancah global,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, di Jakarta, Selasa (2/1).

Ia mengemukakan bahwa pendanaan melalui pasar modal Indonesia pada 2017 mencapai sebesar 254,5 triliun rupiah, naik sekitar 30,27 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pasar modal merupakan alternatif pembiayaan infrastruktur, investasi swasta maupun pembiayaan program-program strategis pemerintah lainnya.

Ia menambahkan bahwa kinerja industri pasar modal Indonesia yang positif itu tidak terlepas dari dukungan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, baik di sektor riil, di bidang ekonomi dan juga sektor keuangan, dalam membangun kepercayaan investor terhadap fundamental dan prospek ekonomi Indonesia.

“Kami memiliki komitmen besar untuk lebih mengoptimalkan peran pasar modal dalam mendukung pembangunan nasional melalui berbagai kebijakan penyempurnaan infrastruktur dan perluasan instrumen pasar modal, serta tentunya dengan dukungan perbaikan fundamental ekonomi melalui berbagai kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia,” katanya. Wimboh Santoso mengharapkan pada akhir 2018 nanti, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat kembali meraih rekor baru.

IHSG merupakan salah satu indikator kinerja pasar modal. “Industri pasar modal Indonesia telah menorehkan kinerja yang cukup menggembirakan di tahun 2017 lalu. IHSG mampu tumbuh sebesar 19,99 persen dan ditutup di level 6.355,65 yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia serta menjadi pertumbuhan yang tertinggi keempat di Bursa Efek kawasan Asia Pasifik,” paparnya.

Rp10.000 Triliun

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, mengatakan bahwa pihaknya selaku fasilitator perdagangan efek, baik saham, obligasi, dan instrumen di pasar modal akan menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien sehingga minat investasi semakin tinggi yang akhirnya menopang kinerja industri.

“Ke depan, kami juga menargetkan nilai kapitalisasi Bursa mencapai 10.000 triliun rupiah dalam dua tahun ke depan,” katanya. Untuk mencapai target itu, lanjut dia, pihaknya akan mendorong perusahaan masuk ke pasar modal lebih banyak, serta memperkuat peran broker atau anggota bursa (AB) sehingga dapat mendukung industri.

Sementara itu, saat membuka perdagangan BEI di awal tahun 2018, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kinerja pasar modal merupakan gambaran harapan dan kepercayaan terhadap perekonomian di Indonesia. Pada kesempatan tersebut, perdagangan bursa dibuka pada indeks 6.365.

Sebelumnya dalam perdagangan Bursa Efek Indonesia pada 2017 ditutup dengan indeks level 6.355 oleh Presiden Joko Widodo yang mencatat rekor tertinggi penutupan saat ini. Namun, pada akhir perdagangan, Selasa sore, IHSG melemah 0,26 persen atau turun 16,42 poin di level 6.339,24. 

Ant/yni/AR-2

What do you think?

Written by Julliana Elora

BERITAPAGI – Rabu, 3 Januari 2018

DIMASH KUDAIBERGEN ‘ sang penyanyi yg sempurna’