Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo menghadiri Pagelaran Wayang Kulit 74 Tahun Indonesia Merdeka “Kresno Jumeneng Ratu” di Halaman Depan Istana Merdeka, Jumat, 2 Agustus 2019. Acara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia. Acara diawali dengan sambutan Menteri Sekretaris Negara selaku Ketua Panitia HUT diikuti dengan persembahan Tari Shakyakirti dari Sanggar Tari “Artina Production” dan penampilan Edo Kondologit, serta Didi Kempot.
Sebelum pagelaran dimulai, Presiden menyerahkan Tokoh Wayang Kresna kepada Ki Manteb Soedharsono dan sebaliknya Sang Dalang menyerahkan cendera mata tokoh wayang yang sama kepada Presiden. Pagelaran wayang dilaksanakan dalam beberapa sesi. Di antara sesi tersebut, terdapat penampilan dari Butet Kertarajasa, Den Baguse Susilo Nugroho, Cak Lontong, Endah Laras, Soimah, Kirun, dan Akbar.
Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyaksikan pagelaran wayang kulit di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 2 Agustus 2019. Acara pagelaran wayang ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan ulang tahun ke-74 kemerdekaan Republik Indonesia yang mengambil tema “SDM Unggul Indonesia Maju”.
“Kita mulai pada tanggal 1 dengan membatik di kain batik sepanjang 74 meter di Stasiun MRT Bundaran HI, kemudian disambung dengan doa kebangsaan tadi malam, dan hari ini disambung lagi dengan pagelaran wayang kulit oleh Ki Manteb Soedharsono,” kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno selaku Ketua Panitia Nasional Peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI dalam sambutannya.
Mensesneg menjelaskan, meskipun acara ini adalah pagelaran wayang, tetapi akan ditampilkan juga seni dari daerah lain. Misalnya, persembahan tari shakyakirti yang menjadi penampilan pembuka dalam acara ini.
“Jadi walaupun ini wayang akan juga tampil seni dari daerah lain. Semuanya adalah pesan bahwa kita tetap harus terus nguri uri budaya bangsa dari berbagai daerah di Indonesia. Itulah kekayaan kita yang luar biasa yang harus kita pelihara dan kita kembangkan,” kata Mensesneg.
Acara pagelaran wayang kemudian diawali dengan prosesi penyerahan tokoh wayang Kresna dari Presiden Jokowi kepada Ki Manteb Soedharsono selaku dalang. Sebaliknya, Ki Manteb Soedharsono kemudian menyerahkan cendera mata tokoh wayang Kresna kepada Presiden Jokowi.
Sambil diiringi suara gamelan, Presiden mengacungkan dan memainkan tokoh wayang Kresna sejenak. Ki Manteb Soedharsono pun kemudian menuju panggung untuk memulai pagelaran wayang kulit dengan lakon “Kresno Jumeneng Ratu”.
Saat jeda sesi pertama, acara diisi dengan penampilan menarik dari para pengisi acara lainnya, yaitu Butet Kertarajasa, Den Baguse Susilo Nugroho, Cak Lontong, Endah Laras, Soimah, Kirun, dan Akbar. Soimah dan Endah Laras mengawali aksi panggung dengan bernyanyi beberapa lagu daerah seperti Ampar-Ampar Pisang, Angin Mamiri, Ole Olang, hingga Butet.
Pagelaran wayang ini berlangsung dalam tiga sesi dan digelar hingga menjelang subuh.
Sebelum pagelaran wayang dimulai, Mensesneg Pratikno terlebih dahulu memimpin doa bersama untuk keselamatan masyarakat di Banten yang terdampak gempa semalam.
“Kita baru saja mendengar ada kabar gempa di pantai barat, di Banten, kemudian di daerah Lampung. Marilah kita berdoa sejenak, semoga tidak ada korban yang berarti, semoga bisa semuanya teratasi dengan baik, dan semoga warga masyarakat di daerah kawasan gempa tidak ada satupun yang menjadi korban,” kata Mensesneg.