in

Pansel Loloskan 12 Calon Hakim MK

Saldi Isra  Berpeluang Pengganti Patrialis 

Calon hakim konstitusi pengganti Patrialis Akbar mulai terpetakan. Kemarin (10/3), Panitia Seleksi (Pansel) Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan 12 nama calon hakim konstitusi yang lolos seleksi tahap pertama. Hampir seluruhnya merupakan akademisi. 

Dari 12 nama itu, muncul mantan Kepala PPATK Muhammad Yusuf. Ada pula pakar hukum tata Negara Universitas Andalas Saldi Isra, mantan Dirjen Perundang-Undangan Kemenkum HAM Wicipto Setiadi, dan Bernard L Tanya, dosen Universitas Nusa Cendana Kupang (selengkapnya lihat grafis).

Anggota Pansel, MK Maruarar Siahaan menjelaskan, ke-12 calon tersebut lolos seleksi administrasi dengan berbagai pertimbangan. Termasuk di dalamnya adalah latar belakang dan karya tulis yang diajukan. “Kompetensinya dari segi hukum dan konstitusi dapat terlihat di karya tulisnya,” terangnya saat dikonfirmasi kemarin.

Ke-12 nama itu sudah disebarkan kepada sejumlah instansi terkait untuk menelusuri rekam jejaknya. Baik kepada Komisi Yudisial (KY), KPK, PPATK, dan lembaga lain yang terkait. Yang paling diharapkan tentu KY. Sebab, KY memiliki jaringan di berbagai daerah untuk menelusuri aktivitas keseharian para calon. Di luar itu, pansel juga meminta masukan langsung dari masyarakat.

Para calon akan menjalani tes kesehatan pada 13-16 Maret. “Untuk wawancara, baru kami lakukan pada 27 dan 29 Maret,” lanjut mantan hakim konstitusi itu. Selain oleh pansel, wawancara juga akan dilakukan dengan mengundang dua penguji tamu.

Setelah itu, pansel baru akan bersidang kembali untuk menentukan tiga nama terbaik yang hendak diajukan kepada presiden. Bila tiga nama itu sudah diajukan, maka tugas pansel selesai. Presiden akan menggunakan hak prerogatifnya untuk memilih satu dari tiga nama tersebut.

M Yusuf maupun Saldi Isra belum bersedia dimintai komentar mengenai lolosnya mereka. Yusuf beralasan wawancara media akan membuat dirinya seolah mengiklankan diri sendiri. Sementara itu, Saldi sedang menguji disertasi mahasiswa S-3 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie mengapresiasi lolosnya 12 nama tersebut. “Nama-nama itu bagus-bagus, tinggal presiden pilih satu,” ujarnya. Menurut dia, yang paling utama adalah para calon itu harus mengerti betul soal konstitusi. Sebab, secara kelembagaan MK sudah tergolong paripurna.

Jimly yakin siapapun yang akan dipilih Presiden nanti merupakan orang yang tepat untuk MK. “Mungkin tidak harus negarawan, tapi yang potensial menjadi negarawan,” ujarnya. 

Jimly juga memuji kualitas pansel. “Pansel kali ini orangnya saya tahu betul, dan mereka memang bagus,” katanya. Kredibilitas tersebut membuat dia yakin pansel akan meloloskan sosok-sosok terbaik untuk diajukan kepada presiden. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Kemenpan-RB : Honorer K2 Harus Ikut Seleksi jika Ingin jadi PNS

Kasus Mobil Listrik Membuat Inovasi Mati