in

Pastikan tidak Ada Kecurangan

Tahun Depan Rekrut Lagi Calon Hakim MA 

Pengumuman hasil seleksi calon hakim Mahkamah Agung (MA) semakin dekat. Apabila tidak ada kendala, akhir bulan ini (31/10) nama-nama yang lolos seleksi bakal diumumkan. MA memastikan, tidak satu pun lulus dengan cara curang. Seluruhnya melalui proses sangat ketat. Mulai seleksi administrasi sampai tahap akhir.  

Sekretaris MA Achmad Setyo Pudjoharsoyo menegaskan bahwa instansinya tidak pandang bulu. Setiap peserta harus melalui semua tahap seleksi. Ketika ditanya soal informasi telah terjadi praktik curang dalam seleksi calon hakim MA. Dengan tegas Pudjo menjawab. ”Itu tidak mungkin,” kata dia tegas. ”Anak saya saja tidak lulus,” tambah mantan ketua Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat itu.

Hal serupa juga dialami oleh beberapa anak pimpinan MA. ”Banyak yang ikut (seleksi calon hakim MA) namun kenyataannya banyak yang tidak lulus,” ungkap Pudjo. Keterangan itu sengaja dia sampaikan untuk menegaskan bahwa MA menjaga komitmen mereka untuk tidak pandang bulu dalam seleksi tersebut. Hanya peserta yang lulus yang berhak mendapat kursi.

Pudjo pun menjelaskan proses seleksi yang harus dilalui oleh seluruh peserta. Termasuk di antaranya para penguji yang berasal dari perguruan tinggi dan instansi lain di luar MA. ”Rasanya sangat mustahil untuk ditembus,” ujarnya. Selain tidak pandang bulu, dia juga menyampaikan bahwa seluruh calon hakim MA yang lulus seleksi harus memenuhi standar.

Dalam seleksi calon hakim MA tahun ini memang jumlah peserta didominasi alumnus perguruan tinggi swasta (PTS). Namun, lembaga negara yang membawahi seluruh badan peradilan di tanah air itu tetap optimistis dengan hasil seleksi yang sudah dilakukan. Ke depan, mereka berjanji bakal mencari cara agar peserta dari perguruan tinggi negeri (PTN)  bertambah. ”Bagaimana supaya mereka berminat,” imbuhnya.

Lantaran sudah tujuh tahun tidak merekrut calon hakim, tahun depan MA berniat kembali membuka pintu untuk rekrutmen calon hakim. ”Supaya nanti kebutuhan MA bisa terpenuhi,” kata Pudjo. Tahun ini, tidak kurang 1.684 calon hakim yang akan mereka terima. ”Mudah-mudahan tahun depan bisa menjaring lebih banyak lagi dibandingkan tahun ini,” tambahnya.

Hal serupa diharapkan terus terjadi sampai beberapa tahun ke depan. Sebab, MA tidak hanya berniat melaksanakan rekrutmen tahun depan saja. ”Karena kebutuhan kami akan hakim terus bertambah. Mengingat ada yang pensiun dan lain sebagainya,” beber Pudjo. Berdasar data yang diperoleh koran ini penurunan jumlah hakim setiap tahun mencapai 200 orang.

Alasannya beragam, mulai sudah masuk masa penisun, sakit, meninggal, dan alasan lainnya. Karena itu, MA juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN dan RB). ”Saya dan Pak Menpan sudah sepakat. Dengan melihat kondisi yang seperti ini, perlu ada rekrutmen,” kata Pudjo. 

 Pudjo pun menegaskan kembali, kebutuhan hakim MA besar. Karena itu, rekrutmen calon hakim harus terus dilakukan. Selain untuk ditempatkan di badan peradilan yang sudah ada, MA juga butuh calon hakim untuk ditugaskan di 86 lembaga peradilan baru. Mengingat sampai saat ini masih ada yang sama sekali belum diisi lantaran jumlah hakim MA terbatas. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Kunci Sabuk Kesucian

Tiga Ruko Terbakar di Bukittinggi