Kurikulum Baru, Pembelajaran Gaya Lama
Pelatihan guru dalam upaya pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 (K13) sudah dilakukan secara masal. Namun Beberapa kalangan menilai pelatihan itu belum efektif. Pembelajaran di sekolah masih belum menerapkan nilai-nilai utama di dalam K13.
Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Muhammad Nur Rizal menuturkan pelatihan guru K13 menurutnya masih formalitas. “Selama pendampingan sekolah peserta GSM, saya sering menanyakan langsung kepada guru peserta pelatihan,” katanya di sela pelatihan GSM di Rumah Pintar BSD Serpong kemarin (21/11).
Dia mencontohkan pada pelatihan guru itu cenderung kegiatan-kegiatan formalitas yang dibahas. Seperti bagaimana guru membuat rencana proses pembelajaran (RPP) dan sejenisnya. Guru dianggap berprestasi jika sudah menyusun dokumen-dokumen terkait pembelajaran. “Guyonan di kalangan guru, pelatihan K13 itu hanya ceramah dan tanda tangan,” katanya lantas tertawa.
Menurut Rizal tantangan guru saat ini semakin berat. Sehingga penerapan K13 harus benar-benar menyeluruh. Mulai dari materi kurikulum, guru, sampai sistem di sekolah. Dia berharap Kemendikbud mengevaluasi sistem pelatihan guru K13 yang sudah berjalan saat ini.
Dia juga meminta Kemendikbud evaluasi penerapan K13 dari sisi siswanya. Kemendikbud perlu menanyakan kepada siswanya secara langsung. Apakah proses pembelajarannya sudah ada perubahan antara kurikulum sebelumnya dengan K13. Rizal berharap pelatihan K13 benar-benar bisa mengubah pola pikir. Guru tidak boleh merasa sebagai pusat ilmu pengetahuan. (*)
LOGIN untuk mengomentari.