PATI, ZonaSatu– Pembangunan jalan tol Demak – Tuban diharapkan agar lebih dikaji lagi. Hal itu menyusul atas keresahan masyarakat yang tidak kena lintasan pembangunan jalan tol, namun terkena dampak.
Sebab, seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Sukolilo. Pasalnya, Ketika pembangunan jalan, untuk material yang diambil rata-rata dari pegunungan kendeng, sementara jalan wilayah desa yang dilalui hingga rusak tidak pernah diperhatikan dan hanya ditinggalkan begitu saja.
“Saya mencontohkan ketika ada proyek jalan atau yang lain, pasti akan banyak armada yang melalui daerah kami, dan jalan pasti akan rusak, dan para rekanan yang mengerjakan tidak berpikir untuk memperbaiki lagi,”Ungkap Madekur, Kepala Desa Wotan Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati saat mengikuti diskusi publik terkait AMDAL pembangunan jalan tol Demak-Tuban di Kantor Kecamatan Jakenan, Rabu (10/8/2022).
Menurutnya, Pihak rekanan seharusnya ikut bertanggung jawab, jangan ketika pekerjaan itu selesai lalu meninggalkan beban kepada masyarakat soal kerusakan jalan, karena rata-rata rekanan langsung meninggalkan begitu saja ketika pekerjaan selesai, tanpa berpikir dampak di masyarakat.
“Saya contohkan di jalur Sukolilo ke Prawoto, banyak armada pengangkut material batu dari pegunungan kendeng, sampai sekarang jalan rusak parah, tapi siapa yang bertanggung jawab, biasanya kita ke Prawoto cuma 15 menit, sekarang bisa sampai 1 jam karena jalan rusak,”Katanya.