Pembebasan lahan pembangunan jalan tol Tanjung Api-api (TAA) ditargetkan rampung pada Agustus 2017. Dengan begitu, rencana pembangunan jalan tol dapat dilakukan paling cepat akhir tahun ini atau awal 2018.
Pimpinan Proyek Tol TAA Hasan Turcahyo mengakui, hal yang menjadi kendala krusial dalam pembangunan jalan tol TAA adalah pembebasan lahan. Kondisi ini hampir terjadi di seluruh wilayah di Indonesia. Untuk itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar ada percepatan pembebasan lahan.
“Pembangunan jalan tol TAA ditunda tahun depan. Namun, jika proses pembebasan lahan tidak ada masalah dan berlarut-larut, maka pembangunan dapat dilakukan akhir 2017 atau awal 2018 ini,” ungkap dia, Jumat (3/2).
Masih dikatakan Hasan, studi kelayakan sudah dilakukan. Setelah itu, analisa dampak lingkungan dan analisa lalu lintas (Amdal Lalin). Kemudian baru dilakukan pembuatan Detail Engineering Design (DED), yang direncanakan selesai pada tahun ini. Barulah proses pembebasan lahan.
Ia juga menjelaskan, untuk sistem pengerjaan tol ini sama seperti Tol Palembang – Inderalaya (Palindra). Di mana lahan yang sudah dibebaskan akan langsung dikerjakan. Hal itu dilakukan agar penyelesaian sesuai target, yakni pada 2020 mendatang.
Menurut dia, rencana jalan tol ini akan berada di sebelah timur jalan yang telah ada hingga ke Jalan Pelabuhan TAA. Panjangnya sekitar 68 kilometer. Pada tol ini juga terdapat tiga titik, seperti titik nol yang merupakan pintu gerbang berada di Sembawa, Banyuasin hingga mulut pelabuhan.
“Sebenarnya, pembangunan jalan tol TAA ini hingga Tanjung Carat, namun sepertinya belum dan dilakukan secara bertahap. Total panjang tol sekitar 90 Km,” jelasnya.
Dengan adanya jalan tol ini, lanjut dia, dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Sumsel. Disamping dapat mempermudah alur masuk barang. Mengingat, di sana akan dibangun pelabuhan dan pusat perekonomian. Lalu, keberadaan tol ini untuk menunjang kegiatan ekonomi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) TAA.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, pembangunan tol TAA ditunda hingga tahun depan. Penundaan tersebut karena adanya efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, sehingga fokus utama pembangunan adalah proyek penunjang Asian Games, seperti Musi IV, Musi VI, Light Rail Transit (LRT) dan lainnya.
“Kami berharap tahun depan, pembangunan jalan tol TAA dapat dilakukan dan tidak ditunda lagi. Mengingat, jalan ini akan menjadi sangat penting untuk penunjang pembangunan di kawasan tersebut,” pungkas Alex. #rio