in

Penebangan Pohon Kuno Dilanjutkan

Selasa, 29 November 2016 15:28 WIB

BLANGPIDIE – Sempat terhenti selama delapan hari, karena penebang sedang berdukacita, proyek penebangan batang kayu kuno yang telah berusia ratusan tahun di jantung kota Blangpidie, kemarin, dilanjutkan.

Sarah Ali (49), kemarin, mengakui selama keluarganya dalam kondisi berduka, ia menghentikan paket penebangan yang dipercayakan Pemkab Abdya kepada dirinya. Batang kayu yang kini makin rapuh dan membahayakan warga di sekitar pohon itu, ditebang oleh Sarah Ali dengan kompensasi hingga Rp 20 juta. Biaya itu dinilai wajar, karena penebangan berisiko tinggi, yakni kemungkinan dahan kayu mengenai pemukiman warga di sekitar pohon. Jadi penebangannya dilakukan secara sangat hati hati dan memakan waktu.

Pada bagian lain, Sarah Ali dan keluarganya menyesalkan tentang munculnya rumors tak jelas soal meninggalnya salah seorang anak Sarah Ali. Rumors yang berbalut takhyul yang jelas jelas musyrik itu, mengkaitkan kematian anak Sarah Ali dengan penebangan pohon.

Padahal tak ada kaitan sama sekali, karena pohon itu juga benda mati yang tak mungkin bergerak ke kediaman Sarah Ali untuk menuntut balas. Lebih dari itu, sebelum meninggal, almarhum Juliandi (24) yang berada di Sinabang juga telah jatuh sakit. “Ini jelas isu yang mengada-ada dan tak masuk akal sehat, adik kami meninggal karena telah jatuh sakit sejak beberapa waktu lalu,” kata Marniati (29), anak sulung Sarah Ali.

Sarah Ali mulai menebang pohon rakasa tersebut pada 17 November lalu, namun setelah melakukan aktivitas selama dua hari (Kamis dan Sabtu) akhirnya berhenti sementara, karena anaknya meninggal akibat sakit kronis yang mendera almarhum.(nun)

What do you think?

Written by virgo

100 Kali Lakukan Operasi Plastik, Wanita Ini Mengaku Belum Puas

TNI : Aksi 2/12 tetap tunjukkan Islam damai