Penyakit jantung masih berada peringkat pertama penyebab kematian sesuai dari data WHO. Sementara diabetes di berada di urutan kedua penyumbang kematian Indonesia.
“Oleh karena itu sudah seharusnya pemerintah memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan penanganan yang tepat oleh spesialis jantung yang profesional,” ungkap Bupati Solok Selatan, Khairunas dalam seminar sehari yang digelar Pemkab Solsel dalam upaya deteksi dini dan tata laksana penyakit jantung dengan teknologi terkini bertempat di Aula Sarantau Sasurambi, Sabtu (5/11).
Ia menyebut, di Solok Selatan sendiri juga sudah disediakan pelayanan penyakit jantung, satu dokter referal dari RS M Natsir, namun saat ini pemerintah kabupaten juga sedang mengupayakan ketersediaan dokter spesialis dengan menyekolahkannya.
Diharapkannya melalui seminar tersebut diperoleh manfaat dan peserta bisa ikut mensosialisasikan langkah pencegahan ke masyarakat. “Kegiatan ini upaya pemerintah kabupaten melalui Dinas Kesehatan untuk memberikan informasi dan edukasi terkait penyakit jantung dan deteksi dini penyakit tersebut,” tuturnya.
Seminar ini menghadirkan narasumber spesialis jantung, Dr. dr. Dicky Hanafy, Sp.JK (K) dan spesialis bedah thorax kardio vascular, dr. Dicky Aligheri Wartono, Sp.BTKV (K) dari Heartology Cardiovaskuler Center Jakarta.
Seminar kesehatan ini salah satu dari rangkaian peringatan HKN ke-58 di Solsel. Semenjak 1 November sampai 14 November mendatang, Dinas Kesehatan, RSUD dan RS Pratama, tenaga kesehatan, organisasi profesi (IDI, IBI, IAI, IAKMI, dll) serta spesialis turun ke nagari-nagari memberikan layanan kesehatan.
“Selain itu, kegiatan ini juga sebagai wujud hadirnya pemerintah di tengah masyarakat yang sejalan dengan program unggulan pemerintah daerah,” ulasnya. Lalu bagaimana mendeteksi dini penyakit jantung?
Dr. dr. Dicky Hanafy, Sp.JK (K) menjelaskan bahwa deteksi dini tindak harus merasa atau menunggu sakit terlebih dulu. Beberapa informasi terkait tanda-tanda penyakit jantung dan beberapa penyakit penyebab gagal jantung harus diketahui lebih cepat.
“Cepat lelah, sesak nafas, nyeri dada, tertekan di daerah dada, sasa berat di dada, munculnya keringat dingin, rasa terbakar, pusing, rasa mual atau nyeri ulu hati adalah beberapa ciri ada masalah pada jantung,” jelasnya.
Selain itu, penyakit penyebab gagal jantung seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia, faktor pengobatan rutin dan lainnya juga harus perhatian sejak dini ketika terdiagnosis penyakit tersebut. “Deteksi dini ini penting setidaknya dapat dengan cepat mendapatkan pengobatan,” paparnya. (tno)